Mahasiswa KKN Renjana IPMAFA bekerja sama dengan perwakilan guru dari setiap lembaga pendidikan jenjang KB, TK, RA, SD, dan MI di Desa Tunahan, , melaksanakan pengembangan Alat Permainan Edukatif. Foro: Anwar

JEPARA (SUARABARU.ID) – Mahasiswa KKN Renjana IPMAFA bekerja sama dengan perwakilan guru dari setiap lembaga pendidikan jenjang KB, TK, RA, SD, dan MI di Desa Tunahan, Keling, Jepara, melaksanakan pengembangan Alat Permainan Edukatif (APE) yang dirancang khusus untuk meningkatkan pengalaman belajar anak-anak, belum lama ini

Kegiatan yang berlangsung di balai desa setempat ini memfokuskan upaya mereka dalam menciptakan dua jenis APE yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing jenjang pendidikan.

Untuk jenjang SD dan MI, mereka mengembangkan APE “Kantong Bilangan,” yang bertujuan membantu siswa memahami konsep bilangan dan matematika dengan cara yang interaktif dan menyenangkan.

Sedangkan untuk jenjang KB, TK, dan RA, mereka menciptakan APE “Matahari Hidung dan Dadu Terkeren,” yang dirancang untuk merangsang keterampilan motorik dan pengenalan bentuk serta warna pada anak-anak usia dini.

Proses pengembangan APE ini melibatkan diskusi intensif antara mahasiswa dan guru untuk memastikan bahwa alat permainan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing kelompok usia.

Para guru memberikan masukan berharga yang memungkinkan mahasiswa menyesuaikan desain APE agar lebih efektif dan mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan kolaborasi ini, mereka berusaha menciptakan alat yang tidak hanya menarik dan edukatif tetapi juga dapat diintegrasikan dengan mudah dalam kurikulum pendidikan yang ada di desa.

Guru Kelas 2 SD 2 Tunahan, Ibu Rida menyampaikan apresiasi terhadap program ini. “Pengembangan APE ini sangat membantu kami sebagai guru dalam menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan. APE ‘Kantong Bilangan’ yang dirancang sangat sesuai dengan kebutuhan siswa dalam mempelajari matematika dasar. Saya yakin alat ini akan memudahkan anak-anak dalam memahami konsep-konsep yang sulit dengan cara yang lebih menyenangkan”.

Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Desa Tunahan, tetapi juga memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat setempat. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat diterapkan secara luas di lembaga-lembaga pendidikan di desa dan menjadi model bagi upaya-upaya serupa di wilayah lain. Melalui kreativitas dan kolaborasi, diharapkan APE yang dikembangkan dapat membawa dampak positif yang berkelanjutan, meningkatkan pengalaman belajar anak-anak, dan memperkuat komitmen terhadap pendidikan berkualitas di tingkat desa.

Hadepe – Anwar