Unisnu Jepara dan Unwahas Semarang menggelar agenda monitoring dan evaluasi (Monev) Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tajuk "Jagong Bersama" di Balai Desa Karimunjawa, Rabu 14 Agustus 2024. Foto: Ahmad Saefudin.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara dan Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang menggelar agenda monitoring dan evaluasi (Monev) Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tajuk “Jagong Bersama” di Balai Desa Karimunjawa. Acara ini diselenggarakan pada Rabu, 14 Agustus 2024, dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat serta para mitra KKN.

Jagongan ini dipimpin oleh Wakil Rektor 3 Unisnu Jepara, Dr. Abdul Wahab, S.Sos.I., M.S.I., yang menyampaikan bahwa “KKN adalah momentum pengabdian. Bukan menggurui masyarakat. Justru kalian sebagai mahasiswa yang sedang belajar dari mereka.” Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang inklusif dan saling belajar antara mahasiswa dan masyarakat dalam program KKN.

Petugas Monev yang hadir dalam acara ini adalah Kepala Lembaga Penjamin Mutu (LPM) Unisnu, Yanto, SE., M.Si., yang didampingi oleh Ketua Panitia KKN Unisnu, Azzah Nor Laila, S.Th.I., M.S.I., Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Unisnu, Ahmad Saefudin, M.Pd.I., Kepala LPPM Unwahas, Dr. Ali Martin, S.IP., M.Si., serta DPL KKN Unwahas, Ayu Sabrina, M.Farm. Materi yang dibahas dalam Monev ini meliputi progres program pengabdian berbasis kemitraan dan kolaborasi antara mahasiswa KKN dengan organisasi sosial keagamaan di Karimunjawa.

Forum Jagong juga dihadiri oleh berbagai mitra KKN dari PKK Desa Karimunjawa, MWCNU, GP. Ansor, Fatayat, Muslimat, IPNU-IPPNU, Kapolsek, Koramil, Petinggi Desa Karimunjawa, Camat Karimunjawa, Tim LPPM Unwahas, serta mahasiswa KKN kolaborasi antara Unisnu dan Unwahas.

Setelah diskusi, acara dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gratis oleh tim medis Unwahas, yang disambut baik oleh masyarakat setempat. Selain itu, Tim KKN Kolaborasi Unisnu dan Unwahas juga memaparkan demonstrasi pengolahan sampah menjadi pupuk kompos, sebuah langkah inovatif yang diharapkan dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat Karimunjawa.

Kegiatan ini tidak hanya sebagai sarana evaluasi program KKN, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran bersama antara mahasiswa dan masyarakat, dalam upaya membangun kemandirian dan keberlanjutan di Karimunjawa.

Hadepe – Ahmad Saefudin