JEPARA (SUARABARU.ID) – Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara diminta memastikan tidak ada remaja putri di Jepara yang terkena anemia. Dua perangkat daerah ini harus melakukan upaya serius agar para siswa disiplin dalam gerakan minum tablet tambah darah (TTD).
“Jangan sampai setelah menerima tablet (TTD), pura-pura diminum tapi ternyata masuk kantong. Tak boleh ada yang mengalami kurang darah,” demikian Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko saat me-launching Gerakan Aksi Bergizi Serentak (GABS) di SMPN 5 Jepara pada Senin (12/8/2024) pagi.
Dalam kesempatan itu, dia diterima jajaran Dinkes Jepara dan Kepala SMPN 5 Jepara Lisna Handayani dan para guru sekolah tersebut. Hadir pula Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara Ali Hidayat bersama jajaran perangkat daerah tersebut.
Edy Sujatmiko menyebut, gerakan minum TTD sekali dalam sepekan yang diluncurkan melalui GABS ini harus disukseskan. Meski sudah jauh melewati usia yang bisa terkena stunting, kesehatan para remaja saat ini harus ditangani dengan baik, jangan sampai mengalami anemia. Mereka harus dipersiapkan karena bagaimana pun, ke depan akan melahirkan generasi berikutnya.
“Mereka calon pemimpin. Jangan sampai ada bayi yang lahir stunting. Makanya jangan ada remaja putri yang kurang darah,” tandasnya.
Selain disiplin minum TTD, Disdikpora dan pihak sekolah diminta mengarahkan para siswi, agar bisa menjelaskan kepada masyarakat melalui keluarganya, mengenai pentingnya menjaga diri agar tidak kurang darah.
Peluncuran GABS di SMPN 5 Jepara diikuti para siswa kelas delapan. “Selain senam dan minum TTD serentak, kegiatan itu juga menjadi bagian dari zoom meeting nasional GABS,” kata Kepala SMPN 5 Jepara Lisna Handayani.
Hadepe