blank
Konferensi pers terkait terbakarnya Kapal Motor (KM) Kirana I milik PT Dharma Lautan Utama (DLU), di di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang, Senin 12 Agustus 2024. (Foto: Dok KSOP Kelas I Tanjung Emas)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kapal Motor (KM) Kirana I milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) terbakar di Perairan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, pada Ahad 11 Agustus 2024 sore.

Adapun kronologi diduga terbakarnya kapal penumpang tersebut terjadi saat perawatan rutinan atau maintenance.

Direktur Usaha dan Operasi PT DLU, Rahmatika Ardianto mengatakan posisi KM Kirana I sedang berlabuh dan dilakukan perawatan rutin atau maintenance di perairan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

“Di PT DLU setiap bulan mengadakan maintenance rutin, di mana kami adalah kapal penumpang yang dituntut bisa melakukan pelayanan dengan baik,” kata dia dalam konferensi pers, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang, Senin 12 Agustus 2024.

Kapal penumpang yang akan melayani perjalanan penumpang dengan tujuan Kota Sampit, Kalimantan Tengah itu menunggu waktu pemberangkatan dengan perawatan rutinan.

“Tanggal 10 Agustus 204 kapal tiba (di Pelabuhan Tanjung Emas). Rencana tanggal 13 Agustus 2024 akan berangkat. Jeda waktu itu digunakan untuk keperluan maintenance rutin bulanan,” ucap dia.

Rahmatika bilang, ada pekerjaan di bagian lambung kapal untuk performa mesin supaya lebih bagus, kemudian juga ada perbaikan interior.

Pada perbaikan interior itulah diduga terjadinya kebakaran di kapal penumpang KM Kirana I.

“Dari penuturan ABK (anak buah kapal) ada pekerjaan penggantian vinyl. Jadi vinyl yang lama dilepas ganti yang baru, prosesnya ada pengeleman,” katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, ada pengetokan plat-plat besi di bagian kapal yang lain yang patut diduga muasal munculnya percikan api.

“Dikombinasikan ada uap dari lem (pemasangan) vinyl tersebut, yang kemudian akan menjadi penyebab dari kejadian (kebakaran kapal) kemarin,” ucap Rahmatika.

Faktor lain yang membuat api cepat membesar, kata dia, yakni kencangnya hembusan angin

“Kemudian saya pantau dari informasi kondisi angin sangat kencang, sekira 25 knot atau hampir 50 km/jam. Hal ini diduga cepat memperbesar nyala api,” katanya.

Pelaksana tugas (Plt) KSOP Kelas 1 Tanjung Emas Capt. Ferry Akbar mengungkapkan saat kapal berlabuh ada 21 kru di atas kapal.

“Kemudian pekerja dan vendor ada 24 orang, dan teknisi ada 7 orang,” kata dia.

Usai proses pemadaman kebakaran yang dilakukan lintas pihak, kata dia, pada pukul 05.20 WIB pagi ini, kapal tunda telah ditarik.

“Jadi sudah dipadamkan dengan benar,” ucap dia.

Setelah proses itu, kata dia, menunggu suhu kapal dingin setelah panas terbakar.

Selanjutnya akan ada pemeriksaan lanjutan sebelum dilakukan docking.

“Artinya nanti di towing menunggu posisi kapal sesudah pemeriksaan lanjutan usai kejadian kebakaran,” kata dia.

Diaz Abidin