blank
Endrick. Foto: dok/instagram

blankOleh: Amir Machmud NS

//mereka memikat jagat/ dari waktu ke waktu/ mengganti satu demi satu/ yang memasuki senja waktu/ lalu pergi dari gelanggang/ mengucap selamat tinggal/ atau memberi bekal/ untuk panggung yang ditinggalkan//
(Sajak “Panggung Anak-anak Muda”, 2024)

SIAPAKAH yang bakal paling menonjol dalam percaturan pemain muda pada musim 2024-2025 ini?

Lamine Yamal-kah? Jude Bellingham, Kobbie Mainoo, Nico Williams, Arda Guler, Savinho, atau Endrick? Atau mungkin Kylian Mbappe, dan Jamal Musiala bakal meraih kematangan untuk memuncaki persaingan?

Nama-nama itu mewakili atmosfer aktivitas pergerakan bursa transfer dan penguatan skema pemain di klub-klub besar musim ini. Diperkirakan, rancangan skema sejumlah pelatih akan membawa perubahan dalam peta persaingan di liga-liga tertentu. Juga menciptakan penguatan taktik di beberapa klub yang tidak mengagendakan perekrutan besar.

Barcelona — di bawah pelatih baru Hansi Flick –, termasuk yang tidak mengagendakan perekrutan besar-besaran; namun orang pasti akan mengaitkan dengan penampilan gemilang dan “dewasa” Lamine Yamal di Euro 2004. Antara lain berkat impresivitas pemain 17 tahun itu, Spanyol tampil stabil dan meraih trofi dengan mengalahkan Inggris di laga puncak.

Kepada Yamal, Barcelona menumpukan harapan, untuk bersama Gavi, Pedri dan “daun muda” lainnya mengembalikan kejayaan klub. Juga kepada anak muda itu, Barca mengharap “reinkarnasi” Lionel Messi, ikon yang puluhan tahun menjadi “nyawa klub” di Camp Nou.

Tentu tidak mudah, dan tak sembarang pemain bisa menyamai atau mendekati capaian Messi, La Pulga yang delapan kali meraih Ballon d’Or. Namun kehadiran Lamine Yamal setidak-tidaknya menyalakan harapan di tengah kemeredupan pamor klub.

Real Madrid, rival utama Barcelona, telah lebih siap menata pasukannya. Setelah meraih trofi Liga Champions 2024, pelatih Carlo Ancelotti tak banyak mengubah komposisi pemain. Namun kesuksesan mendatangkan Kylian Mbappe dari Paris St Germain dan Endrick Felipe Moriera de Sousa dari Palmeiras, adalah langkah investasi masa depan yang luar biasa.

Bersama Endrick, Madrid juga sudah memiliki aset Brazil lainnya. Dari Reinier, Vinicius Junior, Rodrygo, hingga Eder Militao. Don Carlo dikenal punya pendekatan khusus yang mampu mengeksplorasi talenta pemain-pemain muda Negeri Samba.

Ancelotti juga menyimpan dua “daun muda” yang sejatinya sudah “meledak” musim lalu, yakni Jude Bellingham dan Arda Guller. Keduanya tampil memikat di Euro 2024 bersama Inggris dan Turki. Dalam usia 18 tampakya kedua pemain memang menjadi investasi masa depan bagi Madrid.

City dan Savinho
Kali ini Manchester City tidak jor-joran di bursa transfer. Diperkirakan pelatih Pep Guardiola telah merasa mantap dengan skuadnya sekarang. Dia hanya mendatangkan Savinho, winger gesit yang sebelum ini bermain untuk Troyes di Liga Prancis.

City akan tetap mantap dengan barisan yang ada. Yang mungkin berubah adalah klub sekotanya, Manchester United. Setan Merah akhirnya tetap mempertahankan Eric Ten Hag untuk melanjutkan konsep pembaruannya. Yang terbaru dia merekrut Leny Yoro dan Joshua Zirkzee, dua penggawa muda asal Lille dan Bologna.

Ten Hag akan mematangkan pemain penuh talenta, Kobbie Mainoo, di samping mereka yang kembali pulih dari cedera dan persoalan relationship, seperti Luke Shaw, Mason Mount, Tyrel Malacia, dan Jadon Sancho.

Apakah pergerakan MU di bursa transfer bakal menstabilisasi skema Ten Hag dalam menjalankan taktik, kita masih menunggu. Yang jelas, di Liga Primer, klub-klub seperti Chelsea, Arsenal, dan Newcastle juga bergerak dengan investasi masa depan yang besar.

Kelaziman di setiap awal musim, klub-klub selalu bergerak berebut “daun muda”. Kali ini Madrid yang paling menonjol, dan bukan tidak mungkin Barcelona juga melakukan langkah serupa di sisa waktu sebelum kompetisi bergulir.

Kehadiran Mbappe di Bernabeu untuk melengkapi Arda Guler, disusul Endrick, menunjukkan Los Blancos proaktif memikat talenta-talenta muda, tidak hanya untuk proyek musim ini, tetapi masa depan.

Dan, kita memperkirakan, dua hingga empat musim berikutnya, liga-liga dunia ada dalam genggaman mereka. Dari Lamine Yamal, Jude Bellingham, Endrick, lalu Kobbie Mainoo…

Amir Machmud NS, wartawan suarabaru.id dan Ketua PWI Provinsi Jawa Tengah