Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih bersama para kepala OPD dan pedagang kali lima di Pendopo Kabumian, Jumat 9/8. (Foto:SB/Kominfo Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sebanyak 40 pedagang kaki lima (PKL) yang menempati Alun-alun Kebumen mengikuti sosialisasi rencana pemindahan ke  Kapal Mendoan (Mangan Enak Karo Dolan).

Mereka mengikuti kegiatan sosialisasi di Pendopo Kabumian Jumat (9/8) bersama Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih mewakili Bupati Arif Sugiyanto, dan para pejabat Disperindag KUMKM Kebumen.

Wakil Bupati (Wabup) Ristawati menyatakan, sosialisasi ini dimaksudkan agar para PKL lebih siap untuk menempati Kapal Mendoan. Dijadwalkan soft launching Kapal Mendoan, khususnya untuk pedagang pagi akan dilaksanakan pada 18 Agustus 2024.

“Sosialisasi dimaksudkan untuk memberikan penjelasan bahwa tidak lama lagi para PKL ini akan kita boyong ke Kapal Mendoan. Dimana proses pengerjaan kapal sudah hampir rampung, tinggal finising,”ujar wanita yang akrab disapa Rista itu.

Wabup berharap para PKL bisa menerima Kapal Mendoan ini sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam hal ini Bupati kepada para pedagang. Sebab, sesuai ketentuan Perda, memang PKL tidak diizinkan berjualan di Alun-alun.

“Jadi ketika tidak boleh berjualan di Alun-alun jangan beranggapan seolah-olah Pemerintah tidak pro dengan wong cilik. Nggak begit,  justru dengan kearifan beliau Pak Bupati mau membuatkan tempat yang representatif, yaitu di Kapal Mendoan,” tuturnya.

Menurut Wabup, Alun-alun digunakan sebagai ruang publik untuk sarana olah raga, berkreasi, dan juga bermain bagi masyarakat. “Sementara PKL kita pusatkan di Kapal Mendoan, tujuannya agar bisa tertata rapi, dan Insya Allah dengan menempati lapak baru, rezekinya semoga semakin lancar,”ucapnya.

Kepala Disperindag KUKM Kebumen Haryono Wahyudi memberi penjelasan kepada para PKL di Pendopo Kabumian, Sabtu 9/8.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

Kepala Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindag KUKM) Kebumen Haryono Wahyudi menyebut secara keseluruhan jumlah pedagang pagi dan malam ada 160, dan akan ditempatkan secara bertahap. Tahap pertama adalah penempatan 40 orang PKL pedagang pagi.

“Adapun untuk pedagang malam akan menyusul setelah selesai pekerjaan pembuatan kios,”terang Haryono.

Tidak Perlu Bayar Kios

Haryono menyatakan, ada beberapa hal yang disampaikan terkait pemindahan PKL. Pertama ia memastikan semua PKL yang menempati area Alun-alun bakal mendapat tempat di Kapal Mendoan, dan tidak perlu membayar kios.

Mereka hanya dikenakan restribusi sesuai Perda Kabupaten Kebumen no 11 tahun 2023 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.”Jadi ini harus bisa dipahami bersama,”ucap Haryono.

Terkait pembayaran di Kapal Mendoan, Haryono menjelaskan,  akan menerapkan sistem digitalisasi melalui metode pembayaran nontunai. Selain itu, di lokasi juga bakal tersedia fasilitas lengkap, mulai dari toilet, listrik hingga wifi gratis.

“Hanya dapur kecil, meja dan kursi. Persis di foodcourt. Tidak dibatasi, pembeli terserah mau duduk di mana,”jelas Haryono.

Dia pun memastikan, seluruh proses penempatan PKL tanpa dipungut biaya alias gratis. Adapun setiap PKL yang terdaftar akan mendapat tempat sesuai ketentuan dan berdasarkan undian sehingga lebih transparan.

Sementara itu Zein, salah seorang pedagang opor menyampaikan rasa syukur dirinya bersama para PKL lain bakal menempati tempat baru di Kapal Mendoan. Ia mengakui tempat yang baru ini bakal lebih repesentatif dibanding harus berjualan di trotoar jalan.

“Alhamdulillah kami para PKL mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah telah dibuatkan tempat baru di Kapal Mendoan. Dari segi tempat saya kira lebih bagus dan lebih modern. Semua terpusat jadi satu. Mungkin harapannya bisa semakin ramai, menjadi daya tarik masyarakat datang ke Alun-alun,”ucap Zein.

Komper Wardopo