Semarang ( SUARABARU.ID ) -Gantangan burung KPLS (Komunitas Peternak Lovebird Semarang) menggelar event bertajuk “Road to Kembar Jaya Cup” pada hari Minggu, 4 Agustus 2024. Gelaran ini diselenggarakan sebagai ajang pemanasan menuju event utama yang akan dilaksanakan empat bulan mendatang. Meskipun hanya sebagai ajang pemanasan, antusiasme dari para kicau mania sangat luar biasa, dengan peserta yang datang tidak hanya dari Semarang, tetapi juga dari berbagai kota seperti Demak, Grobogan, Kudus, Weleri, dan Kendal.
Arif Yumantoro, Ketua KPLS yang baru, menyatakan bahwa ini menjadi ajang pembuktian baginya. “Dengan inovasi sebagian juri baru, saya berharap KPLS bisa kembali berjaya seperti dulu,” ujar Arif dengan optimis.
Sementara itu, Widodo, pemilik Kembar Jaya, sebuah usaha di bidang aluminium dan kaca, sekaligus pembina KPLS, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh kicau mania yang telah hadir dan memeriahkan acara ini. Ia juga mengapresiasi tim KPLS yang telah bekerja keras untuk menyukseskan gelaran “Road to Kembar Jaya Cup”.
Kemasan yang sebagian kelas hadiah tanpa potongan menjadi magnet tersendiri bagi kicau mania untuk datang dan gantang, bahkan dibuka kelas Lovebird dengan pendaftaran gratis, dengan hadiah berupa uang pembinaan serta oli matic yang disuport oleh tim D’Jayus. menjadi daya tarik tersendiri, “Kami berharap ini dapat memajukan burung Lovebird di lomba-lomba burung berkicau,” ungkap perwakilan dari tim D’Jayus.
Lomba berlangsung dengan meriah dan penuh kehangatan. Nuansa keakraban dan kebersamaan antar kicau mania terjalin dengan indah, terlihat dari canda tawa yang mewarnai suasana.
Pada kelas Murai Batu, persaingan terlihat sangat ketat. Burung-burung yang turun di kelas ini sudah memiliki nama besar di kompetisi burung berkicau. Tiket utama untuk kelas Murai Batu bahkan sudah habis terpesan sebelum hari H lomba. Murai Batu Gareng milik Agung DS Muwardi SF tampil gemilang dan meraih juara 1 dengan gaya khas ngeplay serta irama lagu yang bervariasi. Gareng berhasil menjuarai kelas utama PerangĀ Bintang dengan tiket seharga 330K.
Di kelas Kembar Jaya dengan tiket 220K, Murai Batu Arya milik Anang H dari AA SF Batam, berhasil memuncaki podium. Arya kini menjadi salah satu Murai Batu yang paling stabil. Sayangnya, pada tiket utama 330K, Arya tidak kebagian tiket karena sudah habis. “Ke depan, Arya akan selalu saya mainkan di kelas-kelas bergengsi sekaligus jalan-jalan,” ujar Anang H sambil tersenyum.
Sementara Murai batu Kartika milik Adi dari tim Gemah bersatu juga berhasil menorehkan prestasi yang gemilang dengan menjuarai kelas Murai batu KPLS dan jaten. Kartika kalau mau kerja pasti tidak lepas dari prestasi, mengingat kualitas dan materi kartika terbilang bagus, terang Adi.
Prestasi gemilang juga ditorehkan oleh Iwan JT, yang sudah terkenal di kelas Jamtrok. Anak asuhnya, Cucak Ijo Grandong, berhasil meraih double winner dengan menjuarai kelas KPLS dan My Republic.
Pesaingan sengit juga terjadi di kelas Kacer. Rencong, burung Kacer milik Ova Arya dari Rambak SF, meraih prestasi membanggakan dengan menjadi juara 1 di kelas Battle Tantangan dan kelas Jaten. Sementara itu, Jatayu, burung Kacer milik Erig BBS Gubug, meski hanya menempati peringkat 2 dan 3, pencapaian ini sudah cukup memuaskan mengingat Jatayu sedang dalam kondisi pasca mabung alias bulu masih baru.
Secara keseluruhan, lomba berjalan dengan lancar dan kondusif. Budi Bepe, salah satu pembina KPLS yang turut hadir memantau jalannya lomba, terus memberikan motivasi kepada seluruh tim KPLS untuk selalu berbenah dan berkreasi demi kemajuan KPLS.
( Dwi_prie )