blank
Wakapolresta Magelang menyerahkan kartu tanda anggota PKS, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Wakapolresta Magelang, AKBP Imam Syafi’i, menjadi pembina apel Patroli Keamanan Sekolah (PKS) dan Zero Bullying di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Magelang, hari ini (Rabu, 24/7/24).

Dikatakan, tugas utama PKS adalah mengatur lalu lintas di lingkungan sekolah dan sekitar sekolah. Terutama menyeberangkan siswa saat berangkat maupun pulang sekolah.

Dia yang mewakili Kapolresta Kombes Mustofa selebihnya mengatakan, akhir-akhir ini di pemberitaan media massa, elektronik, maupun media sosial sering memuat topik permasalahan lalu lintas. Lantaran meningkatnya korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. “Masalah lalu lintas telah menjadi perhatian serius pemerintah, terutama dalam menciptakan budaya tertib berlalu lintas,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama disinggung tujuan PKS, yakni guna menumbuhkan kedisiplinan. Untuk menjadi PKS pun diperlukan disiplin yang tinggi. Dengan kedisiplinan, diharapkan akan memiliki jiwa kepemimpinan.

“Ketika siswa sudah memiliki kedisiplinan, maka kecil kemungkinan akan melanggar tata tertib sekolah,” katanya.

Di sisi lain, dia menyampaikan keprihatinan atas maraknya perilaku menyimpang di kalangan pelajar. Seperti tawuran, perusakan, bullying, perilaku kriminal lainnya, serta penyalahgunaan Narkoba. “Saya berharap adik-adik menghindari perilaku bullying di lingkungan sekolah, karena bullying adalah tindakan yang tidak baik dan dapat menimbulkan trauma bagi para korbannya,” ucapnya.

Bullying atau perundungan merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain. Dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Baik dengan cara memukul, menghina, atau menjahili mereka. “Meski hanya sebagai lelucon, itu adalah hal yang tidak dapat dibenarkan,” katanya.

Ditegaskan, Polri hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman di lingkungan masyarakat. Sekaligus menyiapkan generasi emas yang memiliki nilai-nilai disiplin, bertanggung jawab dan kecintaan terhadap Tanah Air, serta berwawasan global.

Ditandaskan pula, Polresta Magelang memiliki program Stop Bullying atau Zero Bullying. Tak lain guna mewujudkan Jawa Tengah Zero Bullying di satuan pendidikan.

“Kita harus berkomitmen dan aktif dalam upaya pencegahan potensi perundungan dan kekerasan dalam bentuk apa pun di lingkungan satuan pendidikan yang ada di Jawa Tengah, khususnya wilayah Kabupaten Magelang. Agar anak-anak memiliki lingkungan yang nyaman untuk tumbuh kembang, sehingga dapat mencapai cita-cita masa depan,” harapnya.

Eko Priyono