KEBUMEN(SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kebumen menyambut baik kedatangan dua orang tim asesor geopark dari Unesco, Andreas J Schuller dari Jerman dan Sarina dari China.
Keduanya disambut hangat dengan tarian dan musik tradisional, serta jamuan makan malam di Pendopo Kabumian, Minggu (21/7)
Wakil Bupati (Wabup) Kebumen Ristawati Purwaningsih menyampaikan, kedatangan para tim asesor ini menjadi tekad dan usaha keras bagi Pemkab Kebumen untuk menjadikan Geopark Kebumen masuk Unesco Global Geopark. Oleh karena itu asesmen ini menjadi sangat penting untuk disiapkan.
“Dari sini tersirat tekad untuk berbenah dan mengolah Geopark Kebumen menjadi berkelas dunia. Tak hanya soal predikat, namun lebih soal tata kelola dan aspek kebermanfaatan,”ujar Ristawati mewakili Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang berhalangan hadir.
Wabup berharap, kedatangan timasesor validasi Unesco Global Geopark bisa membawa perubahan untuk keberlanjutan Geopark Kebumen ke depan. Pemerintah telah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik, agar apa yang dicita-citakan tercapai.
“Cita-cita Geopark Kebumen Mendunia hanya akan terwujud jika ini menjadi tekad bersama. Semangat kolaborasi mengembangkan geopark menurut bidang masing-masing menjadi syarat mutlak agar Geopark Kebumen mendunia,” tuturnya.
Sigit Tri Prabowo selaku General Manager Badan Pengelola Geopark Kebumen mengatakan, tim asesor dari Unesco akan melakukan penilaian lapangan di Kebumen selama tiga hari. Mereka akan menguji apakah Geopark Kebumen layak masuk Unesco.
“Tempat-tempat yang akan dikunjungi yakni situs-situs di kawasan Geopark Kebumen, baik itu situs geologi, budaya, kerajinan dan ekonomi rakyat,”terang Sigit .
Menurut penjelsan Sigit, dua asesor Unesco itu akan mengunjungi geosite Watukelir, Gunung Parang, Cangkring di Kebumen utara. Kemudian ke barat akan mengunjungi situs budaya Benteng Van der Wijck di Gombong dan kerajinan anyaman daun pandan di Karanganyar. Berikutnya ke Gua Jatijajar, Hutan Mangrove Ayah, Pantai Menganti, serta konservasi tukik di Pantai Kaliratu, Kecamatan Klirong.
“Termasuk ke Pabrik Genteng Sokka, Pemandian Air Panas Krakal, lalu ke Galeri Geopark di Dinas Perpustakaan, dan ke museum gerabah di Kutowinangun. Kegiatan para asesor akan berakhir di Mexolie untuk paparan hasil akhir pada Kamis malam,”ucap Sigit.
Sigit menuturkan, para asesor akan menilai materi lapangan berkaitan dengan warisan geologi. Bagaimana masyarakat sadar dan terlibat dalam pelestarian situs-situs geologi. Kemudian dampak dari adanya geopark, sejauh mana adanya Geopark Kebumen membawa peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Asesor ini nanti akan bertanya langsung kepada masyarakat menyangkut pemahaman mereka tentang Geopark Kebumen, dan sejauh mana kebermanfaatanya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat,”ucapnya.
Andreas J Schuller dalam sambutannya menyampaikan, agenda utama kedatangannya adalah melakukan validasi lapangan atas dokumen usulan yang diserahkan ke Unesco. Hasil validasi ini kemudian akan dijadikan bahan dalam sidang penentuan bulan September di Vietnam.
Schuller menambahkan, Geopark Kebumen dalam kondisi yang sangat baik untuk menjadi sebuah geopark global. Namun dia menekankan, yang terpenting adalah selalu melakukan pembenahan dan peningkatan sehingga Geopark Kebumen dapat memberi manfaat nyata pada masyarakat sekitar.
Komper Wardopo