WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Gawat, bila sampai Parpol (non-PDI Perjuangan dan Gerindra) gagal berkoalisi, Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Wonogiri Tanggal 27 Nopember 2024 mendatang, akan diwarnai dengan kontestasi melawan bumbung kosong. Manakala itu betul yang akan terjadi, maka ini akan menjadi sejarah baru bagi Pilkada Wonogiri.
Sebagaimana pernah diberitakan, sebanyak 17 Parpol non-PDI Perjuangan yang eksis dalam Pemilu Februari 2024 di Wonogiri, telah mendeklarasikan untuk menyatu dalam koalisi PUMA (Perubahan Untuk MAju).
Terdiri atas 6 Parpol Parlemen yang memiliki 23 kursi di DPRD Wonogiri (Golkar, Gerindra, PKS, PKB, Demokrat dan PAN). Plus 11 Parpol yang eksis di Wonogiri tapi gagal mendapatkan kursi. Terdiri atas PPP, PBB, Gelora, PSI, Partai Buruh, Ummat, Garuda, Hanura, Nasdem, Prima dan Perindo.
Tapi koalisi PUMA yang lahir Jumat (5/7/24) lalu, kini tergoyahkan karena manuver PDI Perjuangan (pemilik 27 dari 50 kursi di DPRD Wonogiri) yang melakukan silaturahmi politik ke DPD Partai Gerindra Provinsi Jateng di Semarang. Hasilnya, PDI Perjuangan menggandeng Partai Gerindra, sekaligus sepakat mengusung Pasangan Bakal Calon Bupati-Wakil Bupati Wonogiri untuk Pilkada 2024.
Manuver politik yang dilakukan PDI Perjuangan Wonogiri ini, secara otomatis telah menenggelamkan Bakal Calon (Balon) Bupati Tarso. Eksportir Janggelan (bahan Cincau) yang juga Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Wonogiri ini, telah melakukan manuver politik loncat dari Kandang Banteng, untuk mendaftar ke DPC Partai Gerindra Wonogiri sebagai Balon Bupati.
Pupus Harapan
Tapi niat Tarso untuk maju melalui Partai Gerindra, kini menjadi pupus harapan. Sebab, dalam silaturahmi politik DPC PDI Perjuangan Wonogiri ke DPD Partai Gerindra Provinsi Jateng, disepakati Partai Gerindra sepakat berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Sekaligus sepakat mengusung Pasangan Calon (Paslon) Setyo Sukarno dan Imron Riskyarno.
Setyo Sukarno adalah Sekretaris DPC PDI Perjuangan Wonogiri, yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri untuk periode 2019-2024. Sebelumnya, Setyo, dikenal kader PDI Perjuangan yang tangguh, sebab lami kali maju di Pemilu Legislatif (Pileg) tidak pernah gagal. Bahkan pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Wonogiri, sebelum kemudian berhasil memenangi Pilkada 2019 sebagai Wabup Wonogiri.
Sementara itu, Imro Rizkyarno, merupakan kader Partai Gerindra yang handal. Setiap maju dalam Pileg selama ini selalu berhasil. Termasuk pada Pileg Tahun 2019, yang mengantarkan dirinya dipercaya menjadi Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Wonogiri.
Kemunculan Imron, menenggelamkan Siti Hardiyani yang sebelumnya telah mengajukan diri sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) untuk Pilkada Tanggal 27 Nopember 2024 mendatang. Siti Hardiyani, adalah Kader Partai Gerindra, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Wonogiri.
DPC Partai Gerindra Kabupaten Wonogiri, membenarkan bahwa Tarso dan Siti Hardiyani, sebelumnya telah mendaftarkan diri sebagai Cabup dan Cawabup Wonogiri, untuk Pilkada Tanggal 27 Nopember 2024 ke DPC Partai Gerindra Wonogiri.
Peluang Tarso, tetap ada bila maju lewat PUMA minus Gerindra. Sebab di PUMA masih ada 5 Parpol Parlemen (Golkar, PKS, PKB, Demokrat, PAN) yang punya total kursi sebanyak 19 di DPRD Wonogiri. Persoalannya sekarang, belum ada satupun Parpol di koalisi PUMA, yang membuka pendaftaran Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati.(Bambang Pur)