blank
Sejumlah alumni senior Teknik Sipil Fakultas Teknik Undip, berfoto bersama di salah satu sudut Museum USM, saat reuni yang digelar Paguyuban Mataram 427, Minggu (14/7/2024). Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Suasana riang gembira terlihat, saat alumni senior Teknik Sipil Fakultas Teknik Undip, dipertemukan dalam reuni yang digelar Paguyuban Mataram 427, di Auditorium Ir Widjatmoko Universitas Semarang (USM), Jalan Soekarno-Hatta, Tlogosari, Semarang, Minggu (14/7/2024).

Meski mereka sudah tidak muda lagi, dalam pertemuan yang baru pertama kali digelar itu, terpancar dari wajah keriput mereka terlihat sumringah. Satu per satu teman mereka datang, mereka berjabat tangan dan berpelukan, seakan melepas rasa rindu yang sudah puluhan tahun terpisah jarak dan kesibukan.

Ya, mereka adalah para alumnus angkatan 1958, 1961, 1962, 1963, 1964, 1965, 1967, 1968, 1969, 1970, 1071, 1972, 1973, 1974, 1975, 1976, 1977, 1979, dan 1981.

BACA JUGA: Mahasiswa Magister Hukum USM KKL di Universitas Malaya Malaysia

Mereka adalah Djoko Wahyudi, Margono, Usnardi (angkatan 1962), Rochyati (1963), Dyah Rahayu Pangesti, Mestika, Mulyono Baroen, Yudiati (1965), Ahmad Imron, Budi Santoso, Soeharsojo (1967), Gunadi, Purnomo Sidhi (1968), Sudanti (1969), Sri Eko Wahyuni (1970), Bambang Pudjianto (1971).

Lalu ada juga, Abdullah Soewarno (1971), Danang Atmodjo, David Widiyanto, Endro Gianto, Moga Narayuda, Solichedi, Sri Tudjono (1972), Sangkawati (1973), Anik Prabandiyani, Didik Purwadi, Liliek Eko Priyono, MR Priyanto, Slamet Hargono (1974), Wilarso (1975), Langgeng Mulyo, Wicaksono (1976), Widija Suseno (1977), Syafrudin (1979).

Sambil menikmati lagu-lagu nostalgia tahun 1970-an, mereka terlihat bahagia dan bersenda gurau, dalam suasana yang gayeng. Hal itu tampak dari senyum lebar mereka disertai candaria.

BACA JUGA: KONI Jateng Akan Tes Kebugaran Atlet Jelang PON XXI

Namun saat mereka diajak keliling ke Museum USM, raut wajah mereka nampak serius mengamati satu demi satu koleksi yang ada di museum itu.

Bahkan di antara mereka tampak trenyuh ketika melihat foto-foto para pendiri USM. Sebab, di antara foto-foto pendiri USM itu adalah teman dan kakak tingkat saat kuliah.

”Beliau-beliau trenyuh sampai meneteskan air mata, saat melihat foto Ir Widjatmoko dan Prof Ir Joetata Hadihardaja. Mereka mungkin teringat masa lalu saat kuliah bersama kedua almarhum,” kata Rektor USM, Dr Supari ST MT, yang menjadi tuan rumah reuni.

BACA JUGA: Revolusi Digital Indonesia dalam Mengatasi Tantangan dan Menggapai Masa Depan dengan Internet

Satu per satu mereka melihat benda-benda bersejarah yang dipajang di museum. Celetukan pun muncul, dari keheranan mereka saat melihat sepeda onthel di pajang di Museum USM. ”Lho kok ada sepeda onthel di sini,” celetuk salah satu alumnus.

Sepeda onthel itu ternyata milik Prof Ir Joetata, yang saat awal berdirinya USM digunakan untuk mengantar surat-surat dan dokumen lain.

”Sebenarnya, Prof Joetata memiliki sepeda onthel kuno cukup banyak. Tetapi hanya satu yang dipajang di Museum USM. Sepeda itu memang dulu dipakai karyawan untuk mengantarkan surat keluar,” ujar Supari.

BACA JUGA: Gebyar Muharram, YBM PLN UID Jateng-DIY Bersama LAZiS Jawa Tengah Gelar Khitan Ceria

Tidak hanya itu, ledekan pun terdengar dari Ir Budi Santoso. Mantan Pimpinan Umum Suara Merdeka itu, meledek rekan seangkatan kuliahnya, Ir Soeharsojo IPU, yang saat ini menjadi anggota Pembina Yayasan Alumni Undip.

”Iku sopo kui, kok di situ” kata Budi, saat melihat foto Soeharsojo muda terpajang di dinding Museum USM. Soeharsojo pun hanya senyum-senyum mendengar candaan temannya itu.

Mereka merasa puas, karena bisa dipertemukan dengan teman-teman lama. Mereka berharap, ada kesempatan lagi bertemu, agar tali silaturahmi di antara mereka tetap terjalin baik.

Riyan