Production Director PT Djarum Wibowo Saputro menerima penghargaan dari MURI atas pencapaian pemasangan alat kontrasepsi bagi karyawan terbanyak dalam sehari. foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – PT Djarum sukses mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai perusahaan dengan pemasangan alat kontrasepsi KB bagi karyawannya terbanyak dalam sehari. Penganugerahan MURI ini diserahkan langsung oleh Kepala Kantor MURI Semarang Ari Andriani kepada Production Director PT Djarum Wibowo Saputro di kantor pabrik Djarum Karangbener, Selasa (16/7).

Dalam pemecahan rekor tersebut, terdapat 1.327 karyawan PT Djarum yang melakukan pemasangan alat kontrasepsi dalam waktu yang bersamaan. Pemasangan alat kontrasepsi tersebut dilakukan langsung di tempat khusus yang sengaja didirikan di lingkungan brak tempat mereka bekerja.

Pemasangan alat kontrasepsi kepada karyawan PT Djarum ini merupakan buah dari kerja sama antara perusahaan dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program ini juga bagian dari rangkaian peringatan hari buruh yang digagas Kementerian Tenaga Kerja dan BKKBN.

Keberhasilan PT Djarum memecahkan rekor MURI dalam pemasangan alat kontrasepsi terbanyak bagi karyawannya ini memang cukup mendasar. Dari catatan yang ada, jumlah karyawan PT Djarum saat ini berkisar 60 ribu orang yang 95 persen diantaranya adalah perempuan.

Production Director PT Djarum Wibowo Saputro menyampaikan program pemasangan alat kontrasepsi kepada perusahaan disambut baik oleh PT Djarum. Bahkan pihaknya berharap agar program serupa tidak hanya hari ini saja, tapi juga ada program serupa di kemudian hari.

“Kami berharap ada keberlangsungan atau ada jadwal program ini secara rutin,” kata Wibowo.

Tentu dengan adanya program pemasangan alat kontrasepsi KB di perusahaan bisa lebih efektif dan dampaknya bisa mensejahterakan karyawan.

Dalam program pemasangan alat kontrasepsi ini berlangsung di lima pabrik milik PT Djarum. Yaitu di brak PT Djarum Karangbener, Jetak, Megawon 2, Pengkol, dan brak Tanjungkarang 1.

Salah seorang karyawan PT Djarum yang ikut dalam program pemasangan alat kontrasepsi ini yaitu Sutami (50). Dia mengaku menjadi akseptor KB Implan dan sangat terbantu dengan program yang difasilitasi perusahaan.

“Saya merasa senang sudah difasilitasi sama Djarum. Semua kesejahteraan sudah terpenuhi di Djarum,” kata Sutami.

Sementara Sekretaris BKKBN Perwakilan Jawa Tengah Sri Rahayu mengatakan, untuk pemasangan alat kontrasepsi di PT Djarum ini meliputi implan, IUD, suntik, dan pil.

Apa yang dilakukan PT Djarum menurutnya merupakan hal yang sangat patut untuk diapresiasi.

“Sekarang dalam sehari bisa mencapai 1.327 akseptor. Ini salah satu tindak lanjut kerja sama kami dengan perusahaan dan pemerintah kabupaten agar intensif melaksanakan program pelayanan KB di perusahaan,” kata Sri Rahayu.

Dengan adanya KB di perusahaan di Kudus ini diharapkan bisa menurunkan angka tengkes atau stunting di Kudus. Pasalnya pada 2021 angka stunting di Kudus mencapai 17,6 persen. Kemudian pada 2022 mencapai 19 persen, dan pada 2023 mencapai 15,7 persen. “Harapannya akhir tahun 2024 angka stunting di Kudus bisa turun 5 persen,” kata dia.

Ali Bustomi