Sarang Tawon Gung (Apis dorsata) menggayut di pucuk dahan pohon di Dusun Putuk, Desa Wonoharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri ini, diyakini oleh pemburu madu telah ditunggui Gendruwo.(Damkar Wonogiri)
WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Sarang tawon liar di Dusun Putuk RT 2/RW 4, Desa Wonoharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, makin hari makin membesar. Menggelayut di ketinggian pucuk dahan pohon, dengan kondisi penuh madu yang menetes ranum.
 
Sejumlah pemburu madu, datang silih berganti ke lokasi. Posisinya sulit dijangkau, karena berada pada ketinggian pucuk pohon. Ini membuat para pemburu madu surut nyali, angkat tangan, tidak berani mengunduh. Apalagi mereka meyakini, itu telah ditunggui Jin jenis Gendruwo (Gandarwa), yang senantiasa membuka mulutnya untuk menadah tetesan madunya.
 
Dari hari ke hari, warga masyarakat Dusun Putuk, Desa Wonoharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, dilanda was-was oleh keberadaan sarang lebah tersebut. Karena lokasinya berada di dekat pemukiman. Di sisi lain, para pemburu madu takut karena paham tawon yang bersarang di lokasi tersebut, termasuk jenis lebah ganas. Yang bila mengamuk, menyerang secara koloni sulit dihentikan dan sengatannya mematikan.
 
Lebah tersebut masuk jenis Apis dorsata, dikenal sebagai Lebah madu raksasa. Yakni tawon yang berhabitat di hutan, membuat sarang dengan hanya satu sisiran yang menggantung di pucuk dahan dan ranting pohon, langit-langit terbuka dan tebing jurang bebatuan. Sampai sekarang, para ilmuwan belum berhasil membudidayakan Apis dorsata. Sisiran sarangnya dapat mencapai 2 x 1 Meter.
 
Tawon spesies ini berkembang di kawasan sub-tropis dan tropis Asia, seperti Indonesia, Filipina, India dan Nepal. Suku Dayak di Kalimantan menyebutnya sebagai Lebah Manye/Muanyi. Masyarakat Jawa menamainya sebagai Tawon Gung. Orang Sunda menyebut Lebah Odéng, Warga Minangkabau memberikan nama Labah Gadang, Labah Gantuang, Labah Kabau, Labah Jawi dan Suku Batak memberikan nama sebagai Lebah Harinuan.
 
Lebah ini masuk dalam Ordo Hymenoptera (serangga bersayap jala), nama kelompok familinya adalah Apidae, dan nama jenisnya adalah Apis dorsata. Merupakan serangga yang hidup berkelompok, dengan jumlah individu yang sangat banyak.
 
Dramatis
 
Lebah ini masuk kategori tawon madu raksasa, tawon madu hutan. Memiliki ukuran paling besar diantara jenis lebah madu yang lain,  seperti Apis mellifera, Apis cerana, Apis andreniformis.
Personel Damkar Wonogiri, melakukan pemanjatan ke pucuk pohon, dalam upaya mengekskusi pengunduhan sarang Tawon Gung yang tekenal ganas dan serangannya mematikan.(Damkar Wonogiri)
Pohon-pohon yang sangat tinggi menjadi pilihannya untuk membangun sarang, berada pada ketinggian sekitar 20–30 m di atas permukaan tanah. Meskipun ada pula yang bersarang pada pohon-pohon rendah, tersembunyi di antara semak-semak yang rimbun.
 
Ketika para pemburu madu angkat tangan, giliran warga meminta bantuan Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri. Kepala Satpol-PP Kabupaten Wonogiri Joko Susilo dan Kabid Damkar Joko Prayitno, melalui Koordinator Lapangan (Korlap) Damkar Sriyanto Kembo, menyatakan, tidak kuasa menolak permohonan warga.
 
Korlap Damkar Sriyanto Kembo, tampil memimpin langsung personel yang sebelumnya diseleksi. Yakni yang terbiasa melakukan pengundhuhan sarang tawon dari Kantor Induk Damkar Wonogiri dan dari Pos Kantor Pembantu Damkar di Baturetno.
 
Demi keselamatan personel Damkar, semula akan melakukan pengunduhan malam hari. Tapi ditolak warga, alasannya kalau malam hari, koloni tawon buyar mendatangi nyala listrik penerangan rumah. Ini akan membahayakan warga.
 
Ekskusi pengunduhan akhirnya dilakukan pada siang hari, berlangsung secara dramatis dan menegangkan. ”Kami bersyukur, karena pengunduhan berhasil dengan baik, menghasilkan madu sebanyak satu ember,” ujar Siryanto Kembo.(Bambang Pur)