Wali Kota Muchamad Nur Aziz memotivasi anak-anak terlantar yang berusia antara 13 sampai 17 tahun agar mempunyai kemandirian dan semangat untuk mengubah nasib dimulai sejak dini. (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)


MAGELANG (SUARABARU.ID) –
Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz memotivasi anak-anak agar mempunyai kemandirian dan semangat untuk merubah nasib yang dimulai sejak dini.

Hal tersebut diungkapkan pada acara Penguatan Kemandirian Anak melalui dialog dan permainan interaktif di Hotel Puri Asri Magelang, beberapa hari lalu.

Peserta merupakan 40 anak-anak yang terdaftar dalam Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) anak terlantar yang berusia antara 13 sampai 17 tahun.

‘’Anak-anak harus optimis, karena kita semua terlahir istimewa. Kita lahir sebagai pemenang. Kalau kita mau berubah, caranya harus belajar keras. Belajar itu harga mati,’’ tegas Dokter Aziz.

Ia ingin anak-anak berpikir maju, tidak mudah putus asa dan rajin beribadah. Menurutnya, pemerintah sudah berusaha memberikan fasilitas pendidikan, salah satunya berupa bebas biaya pendidikan sampai dengan tingkat menengah atas.

Lebih lanjut, dokter spesialis penyakit dalam itu mengungkapkan, kesuksesan merupakan hasil kerja keras, tidak semata-mata karena fasilitas yang dimiliki. Karena banyak contoh membuktikan, orang menjadi sukses berawal dari kehidupan yang kurang menguntungkan.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Magelang, KH M Mansyur turut membangkitkan semangat anak-anak. Ia mengutip hadis yang berbunyi: ‘Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, itu orang yang beruntung. Bila hari ini sama dengan hari kemarin, maka termasuk orang yang merugi. Apalagi kalau hari ini lebih buruk dari hari kemarin, itu orang yang terlaknat.’

‘’Putra-putriku harus punya tekad untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Ini harus diupayakan dari sekarang,’’ ungkapnya.

Ia pun berharap anak-anak dapat mewujudkan cita-citanya, menyongsong masa depan sukses bahagia.

Sekretaris Dinas Sosial, Hadi Sutopo mengatakan, kegiatan dialog dan permainan interaktif ini bertujuan meningkatkan kemandirian dan mengembangkan potensi anak, agar anak mempunyai kemampuan mengatasi permasalahan yang dihadapi sehingga terhindar dari kenakalan remaja.

‘’Mandiri berarti bisa berdiri sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Bukan berarti juga tidak butuh pertolongan orang lain, melainkan berupaya tidak merepotkan. Dan kita bisa belajar dari orang-orang yang sudah sukses,’’ ujarnya.

Instruktur permainan Harjono mengatakan, permainan anak-anak ini akan diarahkan untuk meningkatkan partisipasi, memunculkan keaktifan dan kreatifitas.

‘’Yang tidak kalah penting adalah permainan itu menyenangkan. Jadi mudah-mudahan nanti dengan peran-peran yang dilakukan akan memotivasi anak, ke depannya anak-anak akan lebih semangat lagi bahwa untuk menempuh cita-citanya, dengan dilandasi apa-apa yang sudah dijalan,’’ tuturnya.

Harjanto juga menekankan pentingya pendampingan dan peran dari keluarga. Ia berharap setelah melakukan berbagai peran dalam permainan, mereka bisa mempunyai daya juang yang tinggi dan mempunyai keberanian mengatasi masalah. (prokompimkotamgl)