Mendukung penuh kerja sama ini, Prof. Dr. Gotlind Ulshöfer mengungkapkan rasa kagumnya terhadap komitmen UKSW dalam menjalin kerja sama. Ia berharap agar program pertukaran mahasiswa dan proyek penelitian dapat terus berlanjut. “Sangat menginspirasi melihat orang-orang dari berbagai budaya dan agama di UKSW,” ujarnya.

Belajar tentang Indonesia

Ketua Penyelenggara Kegiatan, Pdt. Sumarthina Putri Prayitno, Th.D., menjelaskan, program ini melibatkan 6 mahasiswa dan 5 profesor dari Jerman, serta 6 mahasiswa UKSW. Aktivitas yang dirancang meliputi seminar akademik, pengalaman live-in di Ngaduman, serta kunjungan budaya ke Candi Prambanan dan Borobudur. Mahasiswa juga terlibat dalam pertukaran budaya, seminar akademik, dan layanan komunitas.

“Harapan kami, program EHD Summer Visit ini memberikan manfaat besar, baik dalam aspek akademik, persahabatan, maupun keterlibatan komunitas lokal,” ujar Pdt. Sumarthina. Ia menambahkan bahwa mahasiswa dari Jerman diharapkan dapat belajar tentang Indonesia secara mendalam, membangun persahabatan, dan berinteraksi langsung dengan komunitas lokal.

Program ini juga menjadi langkah konkret dalam mewujudkan visi misi Fakultas Teologi UKSW untuk membangun gereja yang melampaui batas-batas agama dan budaya. “Kami ingin memberi dampak yang seluas-luasnya, tidak hanya kepada kekristenan, tetapi juga kepada calon pendeta melalui kerja nyata di masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi (Kaprodi) Doktor Sosiologi Agama (DSA) UKSW Dr. Suwarto menyatakan, bahwa program ini bukan sekadar pertukaran ilmu, tetapi juga langkah signifikan dalam internasionalisasi kampus. “Tahun depan, enam mahasiswa UKSW yang mendampingi kegiatan mahasiswa Jerman saat ini, dijadwalkan belajar di Jerman selama satu minggu hingga sepuluh hari untuk memperkaya pengalaman mereka,” katanya.

Kegiatan ini juga merupakan wujud nyata kontribusi UKSW dalam mendukung beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain SDG 4 (pendidikan berkualitas), SDG 10 (mengurangi kesenjangan), SDG 11 (kota dan komunitas berkelanjutan), SDG 16 (perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat), serta SDG 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan).

Ning S