Harus Berlogika
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh wartawan ketika membuat infografik. Yaitu data yang valid dan logis, pola, dan visual. ’Visual harus diperhatikan komposisi foto supaya, tak mengganggu mata. Misalnya warnanya merah, tulisannya pink, waduh itu pusing lihatnya apalagi dengan font yang sudah dibaca,’’ tambahnya.
Pada kesempatan itu, Adek juga memberikan pengetahuan soal kalimat-kalimat yang ringkas dan efisien dalam sebuah berita.
Pada sesi terakhir diisi Artificial Intelligence (AI) Journalism oleh Agus Sudibyo. Menurutnya, AI bisa dianggap Frenemes (friend and enemy). AI bukan hanya berkah tapi juga jadi persoalan. Jika semua pekerjaan sudah bisa dikerjakan oleh teknologi, kita kerja apa?
Dijelaskannya, saat ini orang hidup dalam lingkaran sistem digitalisasi. Dalam kondisi tertentu AI bisa membantu, namun AI juga bisa menjadi masalah. Contoh ketika AI digunakan untuk membuat berita bohong (hoax).
AI sendiri merupakan subsistem dalam gugus ilmu komputasi yang berfokus menciptakan agen cerdas yang mampu menjalankan fungsi yang sebelumnya hanya bisa dilakukan manusia dengan kecerdasan manusianya.
AI juga memberikan dampak pada jurnalisme dan terdapat beberapa persoalan. Contoh ketika fenomena media online muncul di Indonesia, itu ada beberapa yang melanggar kaidah-kaidah jurnalistik diantaranya berita dengan hanya satu narasumber, yang seharusnya media mengedepankan keberimbangan. Meskipun beberapa alasan pembenaran diantaranya adalah konfirmasi pada berita selanjutnya.
“Wartawan harus memiliki perspektif kritis tentang AI. Secara tidak sadar setiap hari kita memasok data dengan berita dan konten untuk dipelajari mesin-mesin platform digital,’’ bebernya.
“Jika media kita menggunakan AI, pastikan kita memiliki kemampuan untuk menonaktifkan setiap saat. Selain itu dibutuhkan evaluasi agar menghormati prinsip etika jurnalistik, perlindungan privasi, hak intelektual dan menaati hukum perlindungan data,” tandasnya.
Ning S