blank
Jondang mempunyai makna ”Jodone Ngandang” karena Jondang zaman dulu dibuat untuk mempersunting gadis, jondang dibuat dari kayu berbentuk persegi panjang yang digunakan untuk tempat saji makanan.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Jondang mempunyai makna ”Jodone Ngandang” karena Jondang zaman dulu dibuat untuk mempersunting gadis, jondang dibuat dari kayu berbentuk persegi panjang yang digunakan untuk tempat saji makanan serta dapat digunakan dirumah untuk menyimpan barang-barang berharga karna zaman dulu masih belum ada almari. Barang yang disimpan di Jondang pada zaman dulu seperti piring, mangkok dan perabot rumah tangga lainnya.

blank
Festival Jondang desa Kawak. Nguri-nguri budaya.

Hampir seluruh warga di Desa Kawak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara berbondong-bondong untuk memeriahkan Festival Jondang pada Kamis pagi (27/06/2024) di area Balai Desa Kawak hingga Masjid Wali Desa Kawak.

Festival Jondang ini merupakan agenda tahunan masyarakat Desa Kawak sebagai salah satu wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, keselamatan dan rezeki serta hasil bumi Desa Kawak yang selama ini didapatkan dan dinikmati oleh warga setempat.

blank
Jondang yang dihias dengan hasil bumi. seperti sayuran dan buah-buahan.

Agenda ini mendapatkan atusiasme serta menggambarkan gandrungnya masyarakat Desa Kawak, Kondisi tersebut terlihat sejak pukul 07.00 WIB, masyarakat sudah berbodong-bondong membawa jondang, gunungan hasil bumi, ondel-ondel, kesenian tongtek dan patung hewan seperti sapi, kerbau dan kambing, memadati area Balai Desa sebagai tempat titik kumpul, meskipun acara baru dimulai pukul 09.00 WIB.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh Petingi Desa Kawak Eko Heri Purwanto dan tokoh adat, kemudian Jondang diarak oleh warga dari Balai Desa hingga Masjid Wali Desa Kawak.

Petinggi Desa Kawak, Eko Heri Purwanto mengatakan “Yang mengikuti Festifal Jondang ini seluruh RT se-Desa Kawak, kami mempunyai 20 RT, masing-masing RT minimal membawa 1 Jondang, karena kami tahun ini mengambil tema ketahanan pangan dan setiap tahunnya beda-beda tema, tahun kemarin peningkatan UMKM, sebelumnya hasil bumi, tahun sebelumnya lagi pemanfaatan limbah sampah, supaya tidak monoton”.

Heri menambahkan “Festival Jondang ini bertujuan untuk nguri-uri budaya yang ada di Desa Kawak, jika Festival Jondang ini tidak dilestarikan maka akan punah,” kata Eko Heri

Dengan Festival Jondang ini, harapan kami bisa menarik wisata lokal maupun internasional untuk datang ke desa kami, yang bertujuan untuk meningkatkan UMKM yang ada di desa kami”. Ungkap Eko

“Disisi lain kegiatan Jondang juga ini sangat bermakna bagi kami untuk menjalin kerukunan, kebersamaan, dan gotong royong karena persiapanya tidak cukup satu hari, perlu berhari-hari untuk mempersiapkan festival jondang ini” imbuhnya di komplek makam masjid wali

Ima (25) salah satu warga RT 10 RW 2 sekaligus peserta mengaku selalu antusias apabila ada ada agenda Festival Jondang tersebut. “Sudah bertahun-tahun ikut terus acara ini, adat dari Kawak sendiri sebagai ciri khas desa, Karna temanya ketahanan pangan, jondang kami isinya ada padi, ubi, singkong dan sayuran,” ucap Ima

Ima juga menjelaskan “untuk persiapannya sekitar satu mingguan, kalau buat menghias Jondangnya cuma satu malam, meski di rasa capek mengikuti acara ini, saya tetep seneng dan antusias” ungkap ima

Festival Jondang ini menjadi salah satu icon dan ciri khas Desa Kawak yang dilakukan setiap tahunnya dalam rangkaian acara sedekah bumi Desa, ini akan terus dilestarikan sebagai bentuk nguri-uri budaya serta mempererat kerukunan dan ajang silaturahmi antar warga di Desa Kawak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara.

ua/jam