KOTA MUNGKID ( SUARABARU.ID)- Kemegahan Candi Borobudur menjadi saksi pesta pernikahan bagi pasangan pengantin Najla Anjani Mahendra dengan Syah Sema Amukti. Mereka berdua menggelar pesta pernikahan tidak di dalam gedung, melainkan di area terbuka Candi Borobudur, tepatnya di Taman Lumbini Zona II Candi Borobudur , Jumat ( 21/6/2024) kemarin .
Tidak hanya dilaksanakan di area terbuka peninggalan sejarah dunia tersebut, para pesta pernikahan tersebut mereka berdua naik kereta kencana dan dikawal prajurit kerajaan . Iring-iringan pengantin diawali dengan pasukan bregada ( prajurit) yang membunyikan genderang seruling dan disusul pengantin pria yang menunggang kuda.
Sementara pengantin putri naik kereta dan di belakangnya keluarga dari kedua mempelai. Sesampainya panggung di halaman Taman Lumbini, prosesi pernikahan dilangsungkan, mulai dari melempar daun sirih, pengantin pria menginjak telur dan pengantin putri membasuh kaki pengantin pria.
Tidak ayal,pesta pernikahan tersebut menarik perhatian wisatawan asing dan domestic yang sedang berkunjung ke candi peninggalan Dinasti Syailendra.
Bahkan, banyak pengunjung Candi Borobudur juga menyempatkan untuk ber-swa foto bersama pasangan pengantin tersebut.
Mempelai wanita Najla Anjani Mahendra mengaku, sangat terkesan dan bahagia dengan konsep pernikahannya yang akan dikenang sepanjang hidup.
Ia juga mengaku, pesta pernikahan dengan latar belakang Candi Borobudur yang kental adat Jawa tersebut bisa mendalami dapat adat Jawa lebih dalam. Terlebih, dirinya sejak kecil hidup di lingkungan adat yang berbeda. Yakni, adat budaya Betawi dan Sunda,
“Ini momentum yang sangat indah bagi hidup saya dan keluarga. Dan bisa mendalami adat Jawa. Apalagi saya tumbuh di lingkungan budaya Betawi dan Sunda,”kata Najla
Ia berharap pernikahannya tersebut bisa menjadi inspirasi bagi pasangan lain yang akan menikah.
Sementara pengantin pria Syah Sema Amukti mengaku, pesta pernikahan di Candi Borobudur tersebut merupakan mewujudkan impiannya sejak kecil untuk menikah di candi. Selain itu, juga melambangkan cinta budaya di negeri sendiri.
Pada pesta pernikahan yang digarap wedding organizer asal Jogjakarta, Pengantin Production tersebut, sangat kental dengan adat Jawa, mulai dari seperti siraman, sungkeman, dan pemasangan bleketepe (anyaman daun kelapa yang masih hijau dan kemudian dipasang mengelilingi area pernikahan),. Selain itu, menjelang pernikahan, kedua pasangan mempelai ini juga harus menjalani tradisi pingitan (calon pengantin tidak diperbolehkan keluar dari rumah sampai saat pelaksanaan pernikahan). W. Cahyono.