Sementara itu, mentor pelatihan ini yakni Manik Priyo Prabowo menerangkan, pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari dengan materi yang simpel, namun peserta mudah memahaminya.

“Saya berkesempatan melatih para santri membuat produk dan menjual produk dari online dan offline, seperti Shopee, Tiktok Shop, Akulaku dan Lazada,” ungkap Manik.

Beberapa produk yang diajarkan dalam pelatihan ini seperti mug, kaos, stiker, dan sablon.

Pelatihan ini mendapatkan apresiasi peserta, di antaranya Laila khoirotul Aini. Menurut Laila,  peserta kuliah singkat binis dan marketing bertema “Menyiapkan Santri Menghadapi Era 4.0 Serta Tantangan Digital” ini dirasa sangat membantu masa depannya nanti.

“Alhamdulillah senang bisa belajar berbisnis. Terlebih dengan modal tak sampai Rp 100 ribu ternyata bisa berjualan dengan barang konsumsi dan nonkonsumsi. Jadi bisa menjadi bekal kita usai boyongan pondok dan hidup di masyarakat,” ujar Laila khoirotul Aini.

Dari pelatihan-pelatihan ini, para santri dan santriwati ada yang lulus dan harus hidup di kalangan masyarakat luar Pondok Pesantren. Dengan harapan, mereka bisa hidup bersama keluarga dan menjadi santri mandiri yang siap di dunia barunya.

Tya Wiedya