JEPARA (SUARABARU.ID)– Sejumlah kalangan masyarakat, khususnya warga nahdliyin mendukung penuh proses pembangunan Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (RSI NU) Cakra Medika Mayong Jepara.
Hal tersebut tampak dari kehadiran sejumlah perwakilan kelompok masyarakat, pengurus MWC NU dan badan otonom NU dalam acara manakiban dan tahlilan pada Topping Off Ceremony lantai 5 RSI NU Mayong, belum lama ini.
Ketua PAC Fatayat Kecamatan Mayong, Khurin Lailis Sa’adah, saat dimintai tanggapan tentang progress sekitar 45 persen pembangunan RSI NU Mayong merasa bangga dan senang.
Menurutnya, terwujudnya rumah sakit yang benar-benar milik warga NU dan bangga dengan identitas NU ini adalah bentuk nyata bahwa kader muda NU itu bisa berkiprah dalam bidang kesehatan.
“Ide dan dorongan pendirian rumah sakit ini tidak bisa lepas dari sosok Allahu Yarham Habib Abdullah Al Hindwan selaku syuriyah MWC NU dan berhasil dieksekusi oleh kyai muda Gus Mughits yang menjadi ketua Tanfidziyah MWC NU Mayong dan Ketua Yakisnu”, ujar aktivis perempuan muda NU asal Pancur itu.
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Syahdan Hadaitana Hamidi selaku Kepala MI Syumusul Huda, Kuanyar.
“Sebagai warga NU, jelas ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami sehingga secara otomatis akan selalu mendukung sesuai kemampuan masing-masing. Selama ini banyak anak didik yang menyatakan diri bercita-cita menjadi dokter, namun sayangnya kita tidak berani menyebutkan rumah sakit yang milik warga NU”, ungkap pria yang lebih dikenal dengan panggilan Syahad.
Eman Prasojo, salah satu perangkat desa Mayong Lor mengatakan bahwa keberadaan organisasi semacam NU dan Muhammadiyah memang harus konsen dalam pemberdayaan masyarakat.
.
Selain bidang pendidikan yang sudah sejak lama digeluti, NU memang harus berkolaborasi untuk ikut menjadi bagian dari solusi masyarakat di bidang kesehatan.
“Saya mengenal Gus Mughits sebagai warga Mayonglor sekaligus sebagai tokoh muda berpengaruh, sehingga berharap RSI NU Mayong nanti bisa berjalan lancar dan bisa cepat memberikan manfaat bagi masyarakat luas”, tutur Eman.
Pasca topping off lantai 5, pembangunan RSI NU Mayong berlanjut pada pemasangan dinding dan pengacian struktur bangunan.
Proses ini ditargetkan selesai di akhir Juni ini. Nantinya, instalasi listrik, instalasi air, dan finishing tiap lantai tuntas pada Agustus.
“Pada rentang waktu Agustus sampai Oktober tahun ini, harapannya ijin operasional sekaligus uji laik fungsi sehingga bisa memeroleh Sertifikat Layak Fungsi (SLF) bisa berjalan lancar. Di sinilah pentingnya dukungan para pihak dan seluruh warga NU di Jepara”, tutur Gus Mughits Nailufar, pengasuh Pesantren Al Anwar Gleget sekaligus Ketua Yakisnu Mayong.
ua/zank