Media gathering Pertamina Regional Indonesia Timur di Bandung. 2 Juni hingga 5 Juni 2024. Foto: Kudnadi Saputro Blora

BANDUNG (SUARABARU.ID) — Dengan komitmen kuat terhadap pengembangan energi baru terbarukan, Pertamina Regional Indonesia Timur siap menjadi pioner dalam transisi energi yang berkelanjutan, membawa manfaat langsung bagi masyarakat dan lingkungan.

Langkah strategis untuk menuju transisi energi, Regional Indonesia Timur menunjukkan komitmen kuat untuk mengembangkan sumber energi baru terbarukan.

Saat memberikan sambutan pada acara media gathering di Bandung, Direktur Regional Indonesia Timur, Muhamad Arifin, mengungkapkan bahwa upaya untuk mempertahankan produksi sambil mengarahkan perjalanan menuju energi berkelanjutan, yakni  mengembangkan sumber energi baru terbarukan, Minggu, (2/6/2024).

“Kita berperan di sini dalam memastikan adanya transisi energi yang seimbang. Dengan fokus pada eksploitasi gas secara besar – besaran, kami berkomitmen untuk mengembangkan sektor energi baru terbarukan di wilayah ini,” kata Muhamad Arifin.

Wilayah Regional Indonesia Timur, lanjut Muhamad Arifin, telah menjalin kerja sama penting dengan berbagai pihak, termasuk memiliki 20 persen kerjasama dengan mitra di Sorong dan proyek besar di dekat Bali.

Lapangan Melati juga disebut sebagai salah satu aset besar yang berkontribusi signifikan. “Peran kita akan semakin besar menuju Indonesia Emas. Kami tidak hanya mengembangkan lapangan-lapangan baru, tetapi juga meningkatkan potensi lapangan-lapangan kecil dengan teknologi canggih,” ujar Muhamad Arifin.

Salah satu contohnya adalah di Cepu, di mana lapangan Alas Dara Kemuning telah dikomersialkan dan akan segera memasuki tahap penandatanganan kerja sama baru.

Keberhasilan Pertamina

Dalam upaya mengembangkan bisnis-bisnis baru, Regional Indonesia Timur juga menekankan pentingnya pengurangan emisi.

“Saat ini, di Indonesia Timur, kami menerapkan penekanan emisi di berbagai lapangan, termasuk di Lapangan Sukowati, Bojonegoro,” jelas Muhamad Arifin.

Pada kesempatan itu, Muhamad Arifin juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari media yang telah menjadi mitra strategis.

“Terima kasih atas dukungan selama ini. Media bukan hanya sebagai pemangku kepentingan, tetapi juga sebagai mitra yang bersinergi dua arah dan saling menguntungkan. Kami berharap daerah – daerah di wilayah operasi kami merasakan manfaat atas keberadaan kami, dan masyarakat mendapatkan kesejahteraan,” tandas Muhamad Arifin.

Masih dalam rangkaian media gathering, dalam kesempatan diskusi ‘Lokal Hero’ Pertamina Regional Indonesia Timur menghadirkan pengrajin Batik Sambiloto Bojonegoro, Desa Doudo Kabupaten Gresik Jawa Timur dan peternak pakan ayam Magot BSF Sulawesi Tengah.

Kepala Desa Doudo, Sutomo mengatakan puluhan tahun didampingi Pertamina Regional Indonesia Timur dalam membangun desa tertinggalnya.

“Terima kasih buat Pertamina yang telah ikut membangun desa Doudo, sehingga desa dan warganya menjadi maju dan sejahtera,” ucap Sutomo.

Sementara pengrajin Batik Sambiloto dari Bojonegoro Jawa Timur, Tatik merasa bangga dengan modal Rp 2 juta sekarang omzet batik sudah banyak.

“Sudah banyak pesanan, dan hasil karya batik kami sudah dipatenkan, terima kasih Pertamina,” ujar Tatik.

Kudnadi Saputro