SEMARANG (SUARABARU.ID) – Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diperingati setiap tanggal 31 Mei, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah bersama UKM Gerakan Mahasiswa Anti Napza (Gema) Universitas Muhammadiyah Semarang menggelar kegiatan talkshow.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang 203-204 Fakultas Kedokteran Unimus tersebut diikuti sebanyak 80 mahasiswa dari UKM Gema Unimus dan delegasi Ormawa lingkup Unimus.
Ketua UKM Gema Unimus, Salsabela Ratna menyampaikan, tujuan dilakukan kegiatan adalah sebagai salah satu bentuk keprihatinan akan banyaknya generasi muda yang kecanduan merokok. “Padahal asap rokok selain berbahaya bagi pelakunya, juga sangat berbahaya bagi orang yang ada di sekelilingnya,” kata Salsabela, belum lama ini.
Dirinya berharap dengan kegiatan ini bisa lebih meningkatkan kesadaran mahasiswa akan bahaya merokok.
Menurut Kepala BNNP Jateng, Brigjen. Pol. Dr. H. Agus Rohmat saat dihubungi mengatakan, salah satu cara seseorang bisa terjerumus menjadi penyalahguna narkoba diawali dengan merokok.
Sementara itu narasumber yang dihadirkan dalam talkshow yakni Trixie Salawati, selaku Dosen Kesehatan Masyarakat Unimus, dan dari BNNP Jateng, Chandra Eka Sariningsih selaku Penyuluh Narkoba Ahli Muda.
“Seseorang yang sudah kecanduan zat adiktif pada rokok (nikotin), akan mudah mencari efek dopamin yang lebih tinggi lagi jika sudah merasa rokok tidak lagi bisa memenuhi. Hormon dopamin tersebut ada pada beberapa jenis narkotika seperti ganja, yang menyebabkan seseorang merasakan euforia dan relaksasi. Tapi domapin yang berlebihan juga mengakibatkan efek negatif seperti perilaku menjadi lebih agresif dan halusinasi,” ungkap Chandra.
Salah satu peserta, Erza Amelia menyebut, kegiatan talkshow seperti ini sangat informatif dan edukatif. “Banyak hal-hal baru yang bisa didapatkan disini, apalagi ternyata rokok sebagai pintu penyalahguna narkoba,” ucapnya.
.
Ning S