TEGAL (SUARABARU.ID) – Nama bakal calon (bacalon) Wali Kota (walkot) Tegal Faruq Ibnul Haqi meungguli nama bacalon Wali Kota Tegal periode 2019-2024 Dedy Yon Supriono di survey yang diselenggarakan oleh Partai Golkar.
“Survey yang diselenggarakan oleh DPD Partai Golkar melalui Lembaga Survey Indonesia (LSI) sejak 6-12 Maret 2024 secara umum sesuai dokumen sebanyak 133 lembar perlu disampaikan kepada masyarakat atas ijin dari Faruq” kata Ketua Tim Pemenangan Faruq, H Supriyanto kepada wartawan di rumah aspirasi Jalan Kapten Sudibyo Kota Tegal, Jumat (31/5/2024).
Terkait popularitas dan elektabilitas seorang Faruq Ibnul Haqi melalui hasil LSI secara eksplisit hasilnya sangat memuaskan. “Kami sebagai Tim pemenangan Faruq Ibnul Haqi menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada masyarakat Kota Tegal. Kami juga apresiasi kepada Tim Pemenangan Faruq,” terang Supriyanto.
Supri menjelaskan, apabila Pilwalkot Tegal dilaksanakan pada hari ini maka secara data versi LSI nama Faruq Ibnul Haqi sebagai pemenang. “Artinya secara elektabilitas maupun popularitas Faruq unggul dari tiga nama kandidat dengan data prosentase,” ujar Supri.
Faruq Ibnul Haqi mendapat 12 persen, H Dedy Yon Supriono 7,4 persen dan KH Habib Ali Zaenal Abidin 4,8 persen, dan tidak memilih 66,4 persen. “Kabar menggembirakan ini kita sampaikan ke masyarakat bahwa Faruq Ibnul Haqi Alhamdulillah diterima oleh masyarakat Kota Tegal untuk memimpin, menjadi Wali Kota Tegal 2024-2029,” ucap Supri.
Masih hasil survey LSI kata Supri, bahwa masyarakat Kota Tegal meinginkan Wali Kota Tegal 2024-2029 harus putra daerah dengan angka 75,6 persen. Sedangkan yang masih meinginkan bacalon orang lain atau bebas dari manapun 24,4 persen.
Karena Faruq adalah putra daerah maka masyarakat terpengaruh oleh survey. Selanjutnya Faruq juga seorang profesional baik pendidikan maupun sebagai kandidat urban planing (penataan kota) dengan mencapai angka14 persen.
Kenapa Faruq dipilih, kata Supri karena masyarakat Kota Tegal meinginkan ganti Wali Kota. “Ini sangat luar biasa. Didalam dokumen yang kami terima dari LSI, masyarakat Kota Tegal ingin ganti Wali Kota. Faktanya didalam grafik LSI bahwa yang tidak meinginkan incumbent atau Dedy Yon menjadi Wali Kota Tegal angkanya mencapai 51 persen. Sedangkan yang meinginkan kembali 38,4 persen dan yang tidak tahu 10,6 persen,” tutup Supri.
Sutrisno