SEMARANG (SUARABARU.ID)- Ketua Dewan Pendidikan Jateng Rustono mendukung pemerintah untuk mencejgah terjadi kekerasan di satuan pendidikan dengan membentuk Satgas Anti Kekerasan di satuan pendidikan.
Hal ini disampaikan Rustono saat memimpin rapat rutin Dewan Pendidikan Jateng di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Gedung C Lantai 1 yang dihadiri pengurus Dewan Pendidikan Jateng.
“Apa yang menjadi kebijakan pemerintah kita dukung untuk mencegah terjadi kekerasan yang semakin marak terjadi di satuan pendidikan, saya berharap dengan satgas dan keterlibatan Dewan Pendidikan kekerasan di satuan pendidikan bisa cegah dan bahkan tidak ada lagi tindakan kekerasan yang merugikan kedua belah pihak,” kata Rustono, Rabu (20/05/2024).
Menurut Rustono, Satgas Anti Kekerasan di satuan pendidikan tidak hanya dibentuk ditingkat provinsi tetapi juga dibentuk di kabupten/kota seluruh Jawa Tengah provinsi Jawa Tengah.
“Semoga ikhtiar yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah terjadi kekerasan di satuan pendidikan bisa terwujud, dan menjadi sekolah menjadi pembentuk karakter yang cendikia berakhlaqul karimah,” tegasnya.
Sementara itu, Ulfa Fatiya Rosyida anggota Dewan Pendidikan Jateng juga mendukung pembentukan satgas kekerasan di satuan pendidikan, namun demikian ia juga menyampaikan terkait kebijakan pemerintah tentang larangan satuan pendidikan melaksanakan study tour bisa ditinjau Kembali sehingga kebijakan itu tidak merugikan salah satu pihak.
“Ya mohon kebijakan tentang larangan study tour di satuan pedidikan bisa diskusikan Kembali dengan pemerintah dan perlu melakukan riset secara mendalam,” ungkapnya.
“Kebijakan study tour harus ditinjau kembali, karena kebijakan itu banyak merugikan masyarakat, tentu bukan satuan pendidikan yang menerima dampak terjadi kecelakaan yang terjadi pada satuan sekolah yang menggelar study tour. Tetapi yang ditinjau harusnya pihak armada,” imbuhnya.
Turut hadir dalam rapat Sekretaris Dewan Pendidikan Ahmad Niam Syukri, Wakil Sekretaris Slamet Imam Ihwandi, dan anggota Inti Murdaningarso, Sugiyarta, Khoirul Muslimin, Ulfa Fatiya Rosyida, Mampuono, dan Lamijan.
ua/muslim