blank
Ilustrasi tubuh mengeluarkan kentut dari dalam tubuh. Foto: Freepik

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Buang angin atau juga sering disebut kentut, merupakan proses pelepasan gas dari dalam saluran pencernaan manusia melalui anus, sebagai hasil dari proses pencernaan dalam tubuh manusia. Secara sederhana, buang angin dapat dijelaskan sebagai penumpukan tekanan dari dalam perut, yang dilepaskan melalui anus dengan cukup kekuatan dorongan.

Namun, ada kalanya produksi gas dalam sistem pencernaan sangat menumpuk, sehingga membuat kentut terjadi lebih sering. Apabila kentut ini ditahan, maka dampaknya perut Anda bisa terasa sangat tidak nyaman, seperti kembung, nyeri, melilit, dan sebagainya.

Bagi sebagian orang yang tidak buang gas jadi tidak nyaman, kurang atau berlebihan kentut ada masalah dalam pencernaan kita,” ujarnya. Salah satu penyakit yang mesti diwasapai lantaran kita jarang kentut adalah pelengketan pada usus hingga bisa jadi sumbatan akibat tumor dalam usus.

Menahan gas bisa menimbulkan rasa tidak nyaman karena distensi usus, sehingga menyebabkan kembung atau mual. Namun, pada akhirnya hal ini tidak berbahaya—tetapi juga tidak disarankan.

Seperti dilansir dari Suara.com, kentut meskipun dianggap sebagai hal yang seringkali dianggap tabu untuk dibicarakan, sebenarnya adalah fenomena alami yang ada di dalam tubuh manusia. Meskipun menahan kentut mungkin terkadang dianggap sopan atau tidak mengganggu, namun tindakan ini sebenarnya dapat memiliki dampak negatif terhadap kesehatan tubuh.

Dilansir dari laman livestrong, berikut ini adalah empat resiko menahan kentut yang perlu kamu pahami.

1. Peregangan Usus dan Perut

Saat tubuh menahan kentut, gas yang seharusnya dikeluarkan akan tetap tertahan dalam saluran pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan gas yang menyebabkan peregangan pada dinding usus dan perut.

Lama kelamaan, peregangan ini dapat menjadi tidak nyaman dan bahkan menyebabkan rasa sakit. Peregangan berlebihan juga dapat mengganggu fungsi normal dari organ-organ pencernaan.

2. Gangguan Mikrobiota Usus

Salah satu alasan mengapa kentut memiliki bau adalah karena kandungan bakteri dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri ini membantu mencerna makanan dan memecah zat-zat yang sulit dicerna.

Ketika kamu menahan kentut, gas yang mengandung bakteri tersebut tetap berada di saluran pencernaan kamu. Ini dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus yang dapat mempengaruhi pencernaan dan kesehatan usus secara keseluruhan.

3. Kembung

Menahan kentut tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Gas yang tertahan dapat terus berkumpul dalam saluran pencernaan kamu, menyebabkan perut terasa kembung dan merasa tidak enak. Ini juga dapat memicu rasa mual atau bahkan menyebabkan makanan tidak dicerna dengan baik.

4. Gangguan pada Sistem Pencernaan

Gas-gas yang terjebak dalam saluran pencernaan dapat mengganggu proses pencernaan makanan. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mempengaruhi absorbsi nutrisi dan pencernaan yang efisien.

Penumpukan gas juga bisa menjadi lingkungan yang lebih sesuai bagi pertumbuhan bakteri dalam saluran pencernaan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti perut kembung, diare, atau sembelit.

Meskipun mungkin tampak sepele, menahan kentut sebenarnya memiliki dampak yang merugikan bagi kesehatan tubuh. Penting untuk mengizinkan gas-gas yang terbentuk dalam sistem pencernaan untuk dikeluarkan secara alami. Jika kamu mengalami masalah kesehatan yang terkait dengan kentut berlebihan atau merasa tidak nyaman, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan nasihat yang tepat.

Claudia