blank
Afif Nurhidayat dan Suwondo Yudhistiro ramai diperbincangkan jadi paslon Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo. Foto : SB/dok Suwondo Yudhistiro

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Pilkada Wonosobo akan digelar pada 27 November 2024 mendatang. Sesuai tahapan yang ada, pada bulan Agustus besok sudah masuk jadwal pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati (Cabup-Cawabup).

Dengan kian dekatnya perhelatan Pilkada, maka kondisi politik di tingkat lokal sudah mulai menghangat. Partai-partai yang punya wakil rakyat di DPRD setempat sudah membuka pendaftaran Bacabup dan Bacawabup. Nama-nama figur yang akan maju pun sudah mulai bermunculan di publik.

Figur-figur Bacabup dan Bacawabup sudah mulai mengemuka di internal partai politik, jadi obrolan di media sosial dan melakukan branding melalui pemasangan gambar di ruang publik atau tempat-tempat strategis lainnya.

Tokoh sekaliber Afif Nurhidayat (Bupati incumbent), M Albar (Wakil Bupati incumbent) KH Abdul Rahman Effendy (KetuaPCNU Wonosobo), Tomi Romansyah (anggota Polri), Suwondo Yudhistiro (Wakil Ketua DPC PKB/Ketua Komisi A DPRD), mulai ramai diperbincangkan di ranah publik.

Selain itu, ada pula nama Agung Kusbiyanto (Kooordinator Bolone Mase/pengusaha kontruksi), Ika Andi Apriliana (Ketua BPC HIPMI/pengusaha muda), Budiadi Gunawan (Ketua PSI), Prananda Subiyakto (mantan Wakapolres), KH Khoirullah Al Mujtaba (Ketua DPC PPP) dan M Maksum (Ketua Jong Indonesia).

Tidak hanya berhenti sampai di situ, bahkan belakangan ini sudah muncul formulasi pasangan Bupati-Wakil Bupati yang dipandang cocok untuk memimpin Wonosobo ke depan.

Beberapa pasangan yang beredar di masyarakat ada nama Afif Nurhidayat-Suwondo Yudhistiro (Mas Afif-Mas Wondo), Afif Nurhidayat-M Albar (Afif-Albar), Afif Nurhidayat-Tomi Romansyah (Afif-Tomi), Afif Nurhidayat-Maksum (Afif-Maksum), Afif Nurhidayat-Amir Husein (Afif-Husein), KH Abdul Rahman Effendy-Tomi Romansyah (Dur-Tom) dan format pasangan lainnya.

Di antara beberapa pasangan yang dimunculkan, pasangan Afif Nurhidayat-Suwondo Yudhistiro (Mas Afif-Mas Wondo) cukup mendominasi perhelatan wacana pemilihan Bupati-Wakil Bupati Wonosobo 2024 dan mendapatkan respon positif dari masyarakat.

Disebut-sebut pasangan ini sangat mewakili aspirasi yang berkembang di masyarakat. Karena Afif merupakan sosok yang sudah tidak diragukan lagi kepemimpinannya. Selama menjadi Bupati Afif telah mampu menumbuhkan rasa kebersamaan dan telah memimpin daerah Wonosobo dengan baik.

Afif-Wondo

blank
Ketua Komisi A DPRD Wonosobo Suwondo Yudhistiro mendaftar calon Wakil Bupati di PKB. Foto : SB/dok Suwondo Yudhistiro

“Beliau pernah menjabat sebagai anggota DPRD selama 5 periode. Menjadi Bupati selama hampir 1 periode, sehingga masyarakat sudah mengenal kiprahnya. Demikian pula, Suwondo Yudhistiro juga dikenal sebagai politisi muda dengan kinerja terbaik,” komentar salah satu warga.

“Mas Wondo merupakan politisi muda yang mulai merangkak dari bawah. Dia ini mulai aktif di PKB dari tingkat ranting sampai saat ini terpilih menjadi anggota DPRD Wonosobo selama 3 periode berturut-turut,” tegasnya.

Selain itu, pasangan Bacabup-Bacawabup Mas Afif-Mas Wondo ini juga mewakili 2 partai besar di Wonosobo, yakni PDI Perjuangan dan PKB. Jadi apabila pasangan ini terwujud potensi menangnya cukup besar. Dua figur ini sangat cocok dengan kultur masyarakat Wonosobo yang nasionalis-religius.

“Mas Afif dan Mas Wondo itu sama-sama figur nasionalis dan religius. Saya juga menangkap bahwa aspirasi sebagian besar masyarakat Wonosobo masih berharap agar koalisi PDI Perjuangan dengan PKB tetap dilanjutkan pada Pilkada 2024 ini,” lontarnya.

Menanggapi komentar dan namanya sudah beredar luas di masyarakat, Suwondo Yudhistiro menjelaskan bahwa pihaknya merupakan salah satu kader PKB yang didorong untuk ikut mengambil formulir sebagai Bacawabup selain M Albar yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Wonosobo.

“Ya, saya memang diberikan mandat oleh para pengurus di DPC maupun DPAC PKB untuk ikut mengambil formulir pendaftaran Pilkada. Sebagai kader PKB tentu saya sifatnya sami’na wa’atho’na terhadap aspirasi partai,” aku Suwondo.

“Jika diberikan rekomendasi sebagai calon Wakil Bupati maka sebagai kader saya tentu harus siap. Bila tidak diberikan rekomendasi ya saya juga ndak apa-apa. Saya juga siap. Saya bisa melanjutkan pengabdian sebagai wakil rakyat,” imbuh dia.

Menurut Suwondo, yang juga mantan aktifis mahasiswa itu, pada prinsipnya jabatan adalah amanah untuk mengabdi kepada masyarakat. Semakin tinggi suatu jabatan apabila dijalankan dengan baik maka manfaat untuk masyarakat juga akan semakin besar.

“Dengan mempertimbangkan berbagai hal, maka saat ini saya ikut mengambil formulir sebagai bacawabup di PKB. Sebagai manusia saya sifatnya hanya ikhtiar. Pada hakikatnya kelak Allah-lah yang akan memberikan kekuasaan atau mencabut kekuasaan pada orang yang dikehendaki,” tandasnya.

Muharno Zarka