KESEPAKATAN - Empat Parpol menandatangani nota kesepakatan, pemimpin Kota Tegal, adalah warga Kota Tegal. (Foto: Sutrisno)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Empat partai politik masing-masing PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Hanura menyikapi Pilkada sepakat bersatu untuk pemimpin Kota Tegal berasal putra daerah atau warga Kota Tegal.

Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatangan nota kesepakatan oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tegal, Edy Suripno SH MH, Bendahara DPD PAN, Ely Farisati SE, Ketua DPC Partai Demokrat Akhmad Satori SE, dan Sekretaris Hanura Trendy Tornando di Gigel Garden, Rabu (22/5/2024).

Hari ini PDI Perjuangan membuka diri kepada seluruh elemen untuk bersama membangun Kota Tegal. “Jadi PDI Perjuangan kondisikan untuk bisa berkualisi dengan kawan partai, mendiskusikan hal yang urgen terkait dengan Kota Tegal. Melalui kaukus ini kita coba membangun komunikasi politik,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan, Edy Suripno.

Edy Suripno yang akrab disapa Uyip berharap bisa ketemu desainnya dan bisa memenangkan Pemilukada 2024 ini. “PDI Perjuangan melihat sejatinya Kota Tegal sudah siap dipimpin oleh warga masyarakatnya sendiri,” ujarnya.

Komunikasi ini kata Uyip akan terus berkembang. Sebelumnya sudah berkomunikasi dengan PPP, PKB, Gerindra. Hanya saja keterkaitan dengan teknis saja. Karena ada pendaftaran bakal calon. “Kita membangun kaukus ini, koalisi ini substansinya adalah terkait ide dan gagasan,” ucap Uyip.

Ide dan gagasan bagaimana agar Kota Tegal bisa bermartabat, tidak ada lagi tangisan masyarakat yang sia-sia. “Kita ingin pemerintahan yang punya hubungan emosional pemimpin dengan masyarakatnya,” tutup Uyip.

Bendahara PAN Kota Tegal Ely Farisati menyampaikan, suatu kebanggaan bersama semua saling menyadari bahwa tidak bisa besar sendiri. Jadi tidak ada partai yang menang sendiri tanpa bantuan partai lain. “Jadi kita satu kesepahaman bahwa membangun Kota Tegal bersama-sama. Saatnya yang menjadi pemimpin Kota Tegal ya orang Kota Tegal sendiri,” kata Ely.

Menyikapi politik transaksional pada Pilkada mendatang menurut Ely tergantung masyarakatnya sendiri. “Kalau masyarakat mau dibeli ya hasilnya begini terus. Saatnya masyarakat Kota Tegal sadar politiknya timbul, masyarakat gawe bungah, ingin ekonominya bangkit,” beber Ely.

Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tegal, A Satori SE senada dengan Uyip. Sudah cukup selama sepuluh tahun lalu Kota Tegal dipimpin bukan orang Kota Tegal. Kita punya kesadaran untuk ke depan Kota Tegal agar dipimpin oleh tokoh, orang Kota Tegal. “Otomatis kalau pemimpin dari warga Kota Tegal kedekatan emosional dengan masyarakat lebih dekat lagi,” ujarnya.

Sekretaris Hanura Trendy Tornando mengaku pihaknya satu gagasan, satu ide bahwa ke depan pemimpin Kota Tegal harus orang Kota Tegal. “Memang 10 tahun kemarin kita belajar. Jangan sampai terulang kembali. Kalau kita tidak andil gagasan ini, kita salah. Karena gagasan dan ide ini luar biasa,” tutup Trendy.

Sutrisno