Lantunan doa dari tokoh seluruh agama yang ada di Indonesia mengawali festival budaya di Borobudur, Rabu (22/5/24) malam. Foto: eko

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Borobudur Peace & Prosperity Festival (BPF) yang digelar di zona 1 Candi Borobudur dibuka, Rabu (22/5/24) malam. Festival perdamaian dan kemakmuran itu berlangsung meriah dan mengundang tokoh-tokoh penting dunia.

Antara lain pemuka seluruh agama yang ada di Indonesia, Dewan Pertimbangan Presiden, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, perwakilan raja nusantara, para duta besar, perwakilan dari Unicef, dan Putri Indonesia 2024.

Ketua BPF, Jefry Yunus, dalam pembukaan acara itu mengatakan, BPF merupakan acara tahunan yang mengundang organisasi dan pemimpin terkemuka dari seluruh dunia. Untuk mengunjungi Borobudur, sekaligus merasakan harmoni perdamaian dan kemakmuran, melalui pertunjukan seni budaya dan tindakan kemanusiaan terhadap manusia, serta alam di sekitarnya.

Visinya adalah dapat mempromosikan candi Borobudur sebagai pusat festival dan destinasi, terutama umat agama Buddha dalam rangka perayaan Waisak. Serta mempromosikan BPF sebagai episentrum cita-cita Nusantara untuk perdamaian, kemakmuran dan persatuan dalam rangka keberagaman.

“Hari ini kita saksikan perdamaian dan kemakmuran melalui situs terindah di dunia,” katanya.

Selebihnya disebutkan, festival tersebut bukan hanya untuk memperingati warisan budaya yang kaya. Tetapi juga menginspirasi kolaborasi, toleransi, harmoni di antara semua bangsa dan negara. Sebagai peringatan masa lalu yang penuh tantangan.

“Kami mengarahkan pandangan ke masa depan yang cerah. Di mana kita dapat hidup bersama dalam damai dan kemakmuran. Dengan berbagai kegiatan seni, pameran budaya, dialog antarbudaya,” katanya.

Ketua BPF, Jefry Yunus, memberikan keterangan pers, Rabu (22/5/24) malam. Foto: eko

Dia berharap dapat membangun jembatan yang kuat di antara masyarakat yang berbeda di seluruh dunia.

“Mari kita bersama- sama membangun masa depan yang lebih baik untuk semua. Di mana perdamaian dan kemakmuran menjadi hak bersama,” harapnya.

Ditandaskan, Festival Perdamaian dan Kemakmuran Borobudur itu sekaligus menjadi pusat festival Nusantara. Juga menjadi pusat gema aspirasi perdamaian dan kesejahteraan dunia. Ingin pula menjadikan Borobudur sebagai wisata ibadah.

“Bukan hanya Waisak saja. Besok pada bulan Agustus juga akan ada kegiatan lain,” jelasnya.

Dalam acara tersebut ditampilkan beberapa pertunjukan seni tari yang elok. Berselingan dengan sambutan dari tokoh-tokoh penting. Termasuk Raja Klungkung Bali Ida Danaswaraputra, selaku perwakilan Raja-raja Nusantara, sekaligus tokoh adat dan budaya.

Pemukulan gong tanda dimulainya festival oleh anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Mayjen pol (purn) Sidarto Danusubroto.

Eko Priyono