JEPARA (SUARABARU.ID) – Dalam workshop kebaya RA Kartini sebagai memori kolektif bangsa yang diselenggarakan di ruang Acassia RM Maribu Jepara Senin (20/5-2024), Indria Mustika guru Tata Busana SMKN 2 Jepara dalam paparannya mengungkapkan ciri-ciri kebaya Kartini menurut RAY Sri Bijatini Budi Setia Soesalit. Ia adalah istri RM Budhy Setia Soesalit, cucu tunggal RA Kartini.
Workshop yang menghadirkan guru Tata Busana di Kabupaten Jepara Demak, dan budayawan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan, Kadispartabud, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Jateng 2, Ketua MKKS SMK Jepara serta staf ahli Lestari Moerdijat, Irwansyah.
Acara yang digelar atas inisiasi Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat ini terselenggara berkat kerjasama Yayasan Dharma Bhakti Lestari, dengan Yayasan Kartini Indonesia dan Musyawarah Guru Tata Busana SMK Kabupaten Jepara.
Menurut Indria Mustika, saat bertemu dengan RAY Sri Bijatini Budi Setia Susalit tahun 2013, beliau mengungkapkan ciri-ciri busana R.A.Kartini. “Bahkan kami diminta untuk membuatkan contohnya. Setelah itu ada beberapa koreksi, seperti panjang lengan dan renda hiasan katun, baju kurang panjang dan warna putih mangkak” ujar Indria yang juga Sekretaris Yayasan Kartini Indonesia
Ia juga menjelaskan ciri-ciri kebaya RA Kartini menurut RAY Sri Bijatini Budi Setia Soesalit. “ Ciri-ciri tersebut adalah bahan yang digunakan polos, lengan licin, panjang lengan melebihi pergelangan tangan, lebar bahu lebih turun, panjang kebaya sampai bawah pinggul, tidak membentuk badan atau longgar, tanpa kancing tetapi menggunakan peniti, kupnat, menggunakan renda air serta model kebaya bagian bawah lurus,” ujar Indria Mustika
Dalam paparannya Indria Mustika juga menjelaskan pembuatan pola kebaya RA Kartini serta filosofi dan makna kebaya RA Kartini yaitu kesederhanaan, kesetaraan, keseimbangan dan kebanggaan pada budaya bangsa.
Ia juga mengungkapkan, kebaya sebagai warisan budaya perlu dilestarikan. “Sebab dari kebaya nampak menggambarkan identitas bangsa, identitas nasional, keagungan budaya, identitas bangsa, patriotisme dan penanaman nilai – nilai budaya bangsa,” pungkas mantan Ketua Musyawarah Guru Pelajaran Tata Busana SMK Provinsi Jawa Tengah ini. Karena itu even-even kreatif untuk remaja dan pemuda perlu dilakukan, agar kebaya RA Kartini semakin dikenal.
Hadepe