Kasi Intelijen BNNP Jateng, Kunarto menyampaikan pesan-pesan terkait P4GN di SMK Negeri 2 Semarang. Foto: Dok/Humas (20/5/2024)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-116 tahun 2024 serta mengedukasi siswa terkait bahaya narkoba, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jateng memberikan pesan penting untuk para pelajar melalui sosialisasi.

Kegiatan kali ini BNNP Jateng menyasar pada dua sekolah, yaitu SMK Negeri 2 Semarang dan SD Negeri Kalibanteng Kidul 03, Senin (20/5/2024).

Melalui upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di SMK Negeri 2 Semarang, Kasi Intelijen BNNP Jateng, Kunarto menyampaikan pesan-pesan penting terkait Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Ia mengatakan, momen kebangkitan nasional harus menjadi momentum bagi para pelajar untuk lebih bersemangat dalam melawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

Kunarto juga menjelaskan tentang jenis-jenis narkotika yang populer di kalangan pelajar, peran media sosial dalam penyalahgunaan narkoba, serta pentingnya peran guru dalam mengawasi dan mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah.

Selain menyasar siswa SMK, kegiatan sosialisasi edukasi bahaya narkoba juga dilakukan kepada siswa-siswi SD Negeri Kalibanteng Kidul 03 Semarang. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran siswa pentingnya hidup sehat dan kewaspadaan terhadap bahaya narkoba.

Chandra Eka Sariningsih, perwakilan dari BNNP Jawa Tengah mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BNNP Jawa Tengah mendekatkan kepada siswa-siswi dalam memberikan informasi dan edukasi bahaya narkoba secara langsung.

“Kami berharap dengan kegiatan BNN masuk sekolah ini akan memberikan peningkatan kesadaran dan kewaspadaan sekolah terhadap bahaya narkoba yang semakin beragam modus peredarannya,” terang Chandra.

Sementara Kepala SD Negeri Kalibanteng Kidul 03, Sumarni menyatakan bahwa sekolah sangat mendukung kegiatan tersebut. “Siswa-siswi jadi memahami pentingnya untuk tidak menerima makanan atau minuman dari orang yang tidak mereka kenal,” ujar Sumarni.

“Jika sakit harus minum obat yang diberikan orang tua ataupun guru, dan berani untuk melaporkan jika ada orang tidak dikenal yang menawari pil atau vitamin yang dikatakan bisa membuat pintar,” imbuhnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa-siswi dan guru di Kota Semarang semakin memahami dan mewaspadai bahaya narkoba, serta bersama-sama mendukung upaya pemerintah dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah.

Ning S