blank
Papdesi gandeng BNNP Jawa Tengah wujudkan 'Desa Bersinar' dengan menggelar sosialisasi bahaya narkoba. Foto: Dok/Humas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) menggandeng Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah wujudkan ‘Desa Bersinar’ dengan menggelar sosialisasi dan deteksi dini bahaya narkoba.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan Deklarasi Desa Bersinar dan pengukuhan garda Desa Anti Narkoba di Desa Tegaron, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Sementara itu untuk deteksi dini penyalahgunaan narkoba dilakukan tes urine kepada perangkat desa maupun kepala desa. Papdesi sendiri memiliki program kerja Program Aparatur Desa Bersih Narkoba yang disinergikan dengan BNN untuk menjaga desa dari ancaman bahaya narkoba.

Penyuluh Narkoba BNNP Jawa Tengah, Pristiwanto Nugroho mengungkapkan, kejahatan narkotika merupakan salah satu jenis kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang lintas negara terorganisir dan menjadi ancaman serius karena dapat merusak bangsa.

“BNN Provinsi Jawa Tengah menjalin kerja sama dengan Papdesi yang beranggotakan lebih dari 7800 kepala desa, karena kepala desa inilah yang wajib menjaga generasi bangsa tumbuh dan berkembang dengan baik, tanpa dirusak oleh penyalahgunaan narkotika. Kami sangat mengapresiasi kerja sama dengan Papdesi. Program sosialisasi ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa mengenai bahaya narkoba,” ungkap Pristiwanto, Rabu (15/5/2024).

Ia mengungkapkan, BNNP Jawa Tengah menjalin kerja sama dengan Papdesi untuk memastikan bahwa kepala desa dan aparatur desa dapat menjaga generasi bangsa dari bahaya narkotika.

Samsudin, Kepala Desa Tegaron menjelaskan, kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi aparat desa dalam memberantas narkotika. ”Jangan sampai di desa banyak tempat yang terpapar peredaran gelap narkotika, bahkan melibatkan kepala desa dan perangkat desa”, ujarnya.

Dengan adanya program kerja tersebut, dapat menjadi landasan bagi para kepala desa untuk melaksanakan kegiatan deteksi dini penyalahgunaan narkotika melalui tes urine kepada perangkat desa maupun kepala desa. “Program ini sangat positif dan membantu kami dalam menciptakan lingkungan desa yang aman dan bersih dari narkoba,” kata Samsudin.

Pada kegiatan tes urine dilakukan kepada 61 orang menggunakan alat bermerek Genesis dengan 7 parameter (MOP, AMP, MET, COC, BZO, SOMA, dan THC). Hasilnya adalah seluruh peserta yang dites pada pelaksanaan kegiatan negatif atau tidak terindikasi menyalahgunakan narkotika.

Menurut Samsudin, kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen dalam memberantas narkotika di desa. “Tes urin ini membantu kami untuk mendeteksi dini dan mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan aparatur desa dan masyarakat. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkala untuk menjaga desa tetap bersih dari narkoba,” ungkapnya.

Dengan adanya program tes urin ini, dapat menjadi landasan bagi kepala desa untuk melaksanakan kegiatan deteksi dini penyalahgunaan narkotika. Kerja sama ini merupakan komitmen bersama dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) di Indonesia, guna mewujudkan Indonesia Bersinar “Indonesia Bersih Narkoba” melalui Desa Bersinar “Desa Bersih Narkoba

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan deklarasi perang melawan narkoba oleh 10 penggiat anti narkoba dari Desa Tegaron.

BNN akan terus mendukung program-program yang diinisiasi desa dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba. Dengan adanya garda Desa Anti Narkoba, diharapkan pengawasan dan pencegahan bisa lebih efektif dan mampu memberikan edukasi yang kontinu kepada masyarakat.

Kerja sama antara Papdesi dan BNN Provinsi Jawa Tengah dalam program Desa Bersinar menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga desa dari ancaman narkoba. Melalui sosialisasi, deteksi dini dan deklarasi diharapkan dapat menciptakan lingkungan desa yang aman, sehat, dan bebas narkoba.

Ning S