Pegawai Toko Marwa di Jalan Kauman Kota Semarang yang menjual oleh-oleh haji dan umroh melayani pembeli di dalam toko, Selasa 14 Mei 2024. (Foto: Diaz Aza)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pelaku bisnis oleh-oleh haji dan umroh di Kota Semarang merasakan omset penjualan naik, usai kuota haji di Jateng 2024 ditambah.

Nurwanti, salah satu pegawai Toko Marwa yang menjual oleh-oleh haji dan umroh di Jalan Kauman, Semarang, mengamini hal tersebut.

“Kalau untuk (musim) haji tahun ini pesanan cukup banyak. Kita pesanan untuk musim ini ada seribuan paket,” kata dia, Selasa 14 Mei 2024.

Dia mengakui pemesanan oleh-oleh di toko tempatnya bekerja meningkat dibanding musim haji tahun sebelumnya.

“Kalau musim haji tahun ini Alhamdulillah (meningkat) lebih banyak 30-40 persen dari tahun sebelumnya,” katanya.

Hal itu, kata dia karena naiknya kuota haji di Jateng yang mencapai lebih dari 1.000 orang tahun ini.

“Ya mungkin selain itu, tahun kemarin masih ada dampak-dampak Covid-19 yang masih belum pulih (secara ekonomi),” katanya.

Seperti diketahui kuota haji 2024 naik dari 30.00 orang calon haji menjadi 31.700 jumlahnya.

Makanan kacang-kacangan salah satu favorit oleh-oleh haji dan umroh di Toko Marwa, Jalan Kauman Kota Semarang. (Foto: Diaz Aza)

Harga dan Jenis Suvenir

Nurwanti melanjutkan jenis paket suvenir oleh-oleh haji biasanya yqng dipesan yakni. paket eksklusif.

Sebelum keberangkatan haji, konsumen biasanya tertarik dengan paket-paket berisi makanan, sajadah, tasbih, dan kosmetik.

Adapun untuk harga oleh-oleh variatif dari Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribuan.

“Untuk harga paket ada yang Rp 27 ribu, Rp 25 ribu dan yang lebih tinggi,” kata dia.

Dia menerangkan dengan metode paket-paket tersebut bisa mendongkrak permintaan.

“Kenaikan permintaan bisa sampai 30%-50% pada hari biasa dibandingkan musim haji. Kalau hari biasa tetap banyak konsumen dari masyarakat untuk oleh-oleh umroh. Jadi setiap hari pasti ada yang berangkat umroh pasti ada pesanan,” kata dia menguraikan.

Jenis makanan yang bisa masuk dalam oleh-oleh haji seperti Kismis, Kurma, Kacang Fustuk, Kacang Arab, Kacang Almond, Air Zamzam dan lainnya.

“Kalau oleh-oleh makanan, ciri khasnya sama ya sekitar itu. Makanan mayoritas diimport dari suplier India, Turki, ciri khas sana,” ucap dia.

Adapun jenis-jenis suvenir juga ada produksi lolal seperti tasbih, gelang dibeli dari Kudus.

“Kemudian teko-teko kuningan, ceret produk dari Tegal. Minyak wangi juga produk lokal-lokal. Kalau yang impor seperti sajadah dan lain-lain,” kata Nurwanti.

Diaz Aza