BATANG (SUARABARU.ID) – Di tengah maraknya peredaran rokok ilegal, sebuah gerakan sosialisasi unik tengah berlangsung. Bukan melalui seminar atau workshop, kali ini pesan penting disampaikan melalui pentas seni yang memikat.
Teater Jaten Batang, yang telah mendapatkan kepercayaan dari Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Batang, mengambil pendekatan kreatif dalam menyosialisasikan pentingnya cukai melalui sebuah pertunjukan yang berjudul “Kudu Tanggungan Rokok Ilegal”.
Pertunjukan ini tidak hanya menghibur tapi juga mendidik, menggambarkan manfaat cukai dan bahaya peredaran rokok ilegal dengan akting yang apik dari para pelaku seni teater dan petugas dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Tegal.
Kepala Disparpora Batang Yarsono, berbagi pandangannya tentang pentingnya metode ini. “Pementasan seni teater dalam sosialisasi gempur rokok ilegal ini bertujuan untuk mempermudah penyampaian pesan. Kami ingin pesan ini tidak hanya didengar tapi juga dirasakan oleh peserta,” katanya saat ditemui di Objek Wisata Desa Pandansari, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Selasa (14/5/2024).
Kami menggunakan seni sebagai media karena sosialisasi yang konvensional seringkali terasa membosankan dan kurang menarik. Dengan teater, pesan tentang manfaat cukai rokok bagi negara dan masyarakat dapat diterima dengan lebih mudah.
“Sosialisasi ini juga memberikan kesempatan kepada pelaku ekonomi kreatif dan UMKM untuk berpartisipasi aktif dalam memerangi rokok ilegal. Kami mengajak mereka untuk menyebarkan kesadaran tentang bahaya rokok tanpa cukai, yang produksinya mungkin tidak terkontrol dan berpotensi merugikan negara,” jelasnya.
Tak hanya itu, lanjut dia, pajak rokok untuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kalau di daerah juga dialokasikan di Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), salah satunya untuk kesehatan melalui UHC Universal Health Coverage (UHC) BPJS Kesehatan.
Acara yang diadakan di objek wisata Pandansari ini tidak hanya menarik perhatian pengunjung dari luar, tapi juga mengajak warga Batang untuk menikmati keindahan daerah mereka sendiri.
“Bayangkan, dari 100 orang yang hadir, jika setidaknya 50 orang berbagi selfie mereka, lalu diunggah di media aosial itu sudah menjadi promosi yang luar biasa bagi sosialisasi ini,” ujar dia.
Nur Muktiadi