blank
Luluk Agus Yulianto (LAY). Pembanguan Tol Jepara-Demak harus segera dilaksanakan.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Salah satu tokoh muda yang namanya akhir-akhir ini selalu disebut dalam bursa bacabup dan bacawabup Jepara mulai berani menyampaikan gagasan-gagasan untuk Jepara ke depan. Dari mulai infrastruktur, UMKM, APBD, hingga seni ukir.

Secara khusus, Luluk Agus Yulianto atau yang akrab disapa LAY belum lama ini menyampaikan hal itu kepada suarabaru.id. Pertanyaan mengemuka apa yang akan dilakukan ketika diberikan amanah untuk memimpin Jepara.

LAY menyebut pembenahan infrastruktur, terutama peningkatan kualitas jalan. “Saya mendukung sepenuhnya pembangunan tol Demak-Jepara. Harapan saya, masyarakat Jepara memberikan dukungan penuh sehingga pembangunan tol Demak-Jepara bisa dipercepat waktunya”, ungkap LAY.

Lebih lanjut pria yang kesehariannya ngantor di Disdikpora Jepara ini mengatakan peran Bupati Jepara periode mendatang sangat penting dalam pembangunan infrastruktur terutama jalan tol Demak-Jepara.

“Memang tidak mudah, tetapi harus dilakukan. Selalu ada pro dan kontra dalam pengambilan keputusan atau kebijakan, itu wajar. Kita tahu betapa dahsyatnya pro-kontra terhadap kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi tentang pembenahan infrastruktur. Presiden diserang begitu keras karena program pembangunan jalan tol”, terang LAY.

“Seiring berjalannya waktu, sekarang banyak orang baru sadar dan akhirnya mengakui betapa besarnya manfaat pembangunan infrastruktur untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan menopang persatuan nasional. Kembali ke konteks Jepara. Untuk pembenahan jalan Kabupaten, pada tahap awal kuncinya berada di refocusing APBD”, beber Ketua Relawan Bolone Mase Jepara ini.

Menurut LAY salah satu komponen penting dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, baik untuk pembangunan maupun pelayanan masyarakat, adalah APBD. Dalam APBD ada komponen transfer uang atau bantuan anggaran dari pemerintah pusat. Jika pemerintahan berada dalam satu garis lurus, maka komunikasinya akan lebih mudah.

“Memang semua daerah berhak dan pasti mendapatkan bantuan dari pusat, yang membedakan adalah jumlah dan prioritasnya. Sebab, dalam setiap pengambilan keputusan politik, selain ketentuan juga ada kebijakan. Contoh nyata, sekarang Gelora Bumi Kartini (nama stadion di Jepara) sedang direnovasi. Dananya dari pemerintah pusat, hubungan baik seperti ini ke depan harus ditingkatkan”, lanjut LAY.

Kepulauan Karimunjawa dan pantai-pantai di Jepara juga memiliki potensi luar biasa untuk dijadikan destinasi wisata kelas dunia. Belum lagi potensi perikanan kita, karena Jepara memiliki garis pantai yang panjangnya 82 kilometer lebih, jumlah nelayan banyak karena ada sekitar 34 desa pesisir yang mayoritas warganya berprofesi sebagai nelayan.

“Mestinya mulai dipikirkan bagaimana bisa ekspor ikan atau ada industri pengolahan ikan yang modern di sini. Bidang lain seperti  sejarah, tradisi, kesenian, UMKM, dan tentu saja olah raga adalah potensi-potensi yang harus digarap dengan pola pikir out of the box”, pungkas LAY.

ua