blank

JEPARA (SUARABARU.ID) – Untuk terus menghidupkan gagasan dan spirit R.A. Kartini,  direncanakan akan  digelar  Forum Diskusi Membedah Gagasan dan Visi Ekonomi Kreatif R.A. Kartini. Diskusi akan diselenggarakan di Gedung Shima Setda Jepara, Sabtu (11/5-2024).

Forum diskusi yang diinisiasi oleh Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta ini menghadirkan dua narasumber Hadi Priyanto, penulis buku Kartini Penyulut Api Nasionalisme Indonesia serta Indria Mustika, pencipta Jepara Carnival dan Koordinator Usaha Mandiri SMKN 2 Jepara

Diskusi yang  direncanakan akan dibuka oleh Pj Bupati Edy Supriyanta ini akan dipandu  Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jepara Arif Darmawan.

Direncanakan diskusi akan diikuti oleh komunitas guru penggerak, guru, mahasiswa, aktivis perempuan, perempuan pengusaha dan perwakilan OPD.

Menurut Pj Bupati Edy Supriyanta, R.A.Kartini adalah kekuatan absolut Jepara. “Sebab beliau memiliki peran besar dan mewarnai perkembangan Jepara hingga saat ini. Oleh sebab itu spirit dan gagasannya tidak boleh mati, tetapi harus terus kita hidupkan,” terang Edy Supriyanta.

Edy juga menjelaskan, jika kita belajar dari perjalanan perjuangan RA Kartini maka kita akan mengetahui bahwa beliau bukan saja memiliki peran besar terhadap terwujudnya emansipasi perempuan, tetapi juga memiliki peran dalam  membangkiitkan spirit kemerdekaan pada kalangan pemuda pergerakan.

“Beliau juga memiliki peran besar dalam dunia pendidikan di Indonesia dan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pegembangan seni ukir, batik, anyaman bambu dan potensi Jepara lainnya,” tambahnya

Karena itu  Edy Supriyanta menjelaskan,rencana untuk menghidupkan kembali seni ukir sebagai muatan lokal pada satuan pendidikan SD dan SMP, salah satunya berangkat dari gagasan dan langkah RA Kartini yang berhasil mengembangkan seni ukir hingga di kenal dunia.

“Kita baru saja melatih 50 orang guru SMP dan SD serta 50 siswa SMP kletrampilan ukir dasar. Juga memberikan bantuan bea siswa kepada 30 siswa SMKN 2 Jepara yang memiliki minat terhadap seni ukir.Harapan kita pelestarian seni ukir melalui pendidikan formal dapat terus kita lakukan,” ujar Edy Supriyanta

Edy Supriyanta  juga mengungkapkan, ia  sudah minta kepada Kadisdikpora Jepara  untuk berkomunikasi dengan kepala SMKN 2 Jepara,  Kepala Dinas P dan K Provinsi Jawa Tengah dan Kemendikbud Ristek agar SMKN 2 Jepara dapat  kembali menjadi kawah condrodimuko, lahirnya perajin-perajin  seni ukir Jepara. “Karena itu harus ada perlakuan khusus mulai penerimaan siswa berdasarkan minat dan bakat serta pemberian bea siswa khusus,” pungkasnya

Hadepe