blank
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat menghadiri kegiatan kegiatan Sosialisasi Standar dan Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata, Selasa (7/5/2024). Foto: Humas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut jika standardisasi Sumber Daya Manusia (SDM) perlu dilakukan untuk mewujudkan konsep pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.

Hal itu disampaikan Mbak Ita sapaan akrabnya saat mengikuti kegiatan Sosialisasi Standar dan Sertifikasi Kompetensi SDM Pariwisata di Hotel Novotel Semarang, Selasa (7/5/2024).

Kegiatan itu juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti dan Ketua Tim Pengembangan Kapasitas DitStandkom Kemenparekraf, Yudistiro Bayu Aji.

Dalam kesempatan tersebut, Mbak Ita mengakui jika Kota Semarang sendiri sudah memiliki banyak tujuan pariwisata mulai dari destinasi wisata alam, kuliner, wisata sejarah dan budaya. Hanya saja memang masih memerlukan sentuhan tangan yang lebih kompeten agar objek wisata di Kota Semarang bisa terus berkembang.

blank
Keiatan Apresiasi dan Konvensi Pokdarwis sebagai salah satu upaya peningkatan SDM pariwisata. Foto: R. Widiyarton

Baca juga Kerajinan Mantan dari Ampas Kopi, Produk Kreatif Unik dari Temanggung

“Kita harus melek apa yang menjadi kekurangan, dan apa yang memang bisa dipertahankan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mbak Ita juga mengapresiasi upaya-upaya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang terus eksis untuk mengembangkan destinasi pariwisata di Kota Semarang.

Pokdarwis Garis Terdepan

Pokdarwis yang menjadi garda terdepan perkembangan wisata diminta untuk terus melakukan kolaborasi dan akselerasi, sehingga pengembangan pariwisata bisa berkelanjutan.

“Apa yang masih kurang terhadap SDM, akan kami support agar ditingkatkan. Kami dari Pemerintah Kota Semarang kan lebih ke kebijakan dan anggaran. Tetapi yang menjadi pelaku kan ekonomi kreatif pariwisata ini kan Pokdarwis. Nah desa-desa wisata di sini kan banyak. Ini yang perlu kita untuk kembali susun agar lebih menarik,” jelasnya.

Baca juga Wisata Alam dan Budaya di Dusun Krecek, Nyadran dan Menikmati Kesejukan Air Terjun

“Lalu mengenai pemasaran, tadi saya sudah matur (menyampaikan-red) untuk ditambahkan. Karena kita sudah bagus menyiapkan termasuk pengemasan, tapi kalau pemasaran kurang, menjadikan orang tidak tahu ya akhirnya sia-sia,” lanjutnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti memastikan jika pihaknya akan terus mendorong pemerintah daerah agar selalu bisa berkolaborasi dengan para pelaku ekonomi kreatif. Menurutnya, pariwisata yang berkelanjutan bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, peningkatan pariwisata sangat penting dilakukan untuk memikat wisatawan dari luar daerah bahkan luar negeri.

“Punya bagus-bagus (objek pariwisata-red), punya apapun, tapi kalau SDM belum siap atau tidak tergarap ya gak bisa. Nah di sini Kota Semarang ini punya ide harus SDM-nya mampu. Kemarin sudah (Bimtek-red) terkait destinasi, kulinernya macam-macamnya, sudah sekarang SDM-nya. Ini Wali kotanya keren, pariwisata terus mengembangkan diri,” paparnya.

“Standar SDM (pelaku ekonomi kreatif-red) dia harus sadar pariwisata berkelanjutan itu sustainable-nya apa aja. Tidak boleh punya ide sekali tapi keberlanjutannya tidak terjaga,” sambungnya.

Sementara itu, Ketua Tim Pengembangan Kapasitas DitStandkom Kemenparekraf, Yudistiro Bayu Aji mengapresiasi langkah-langkah Wali Kota Semarang dalam upaya menciptakan pelaku ekonomi kreatif yang mumpuni. Standar dan kompetensi penggerak wisata memang sangat diperlukan untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan.

“Ini pakemnya, harus ada standar yang disusun. Kalau ada standart kita sudah bisa naik kelas, karena sudah ada SOP di masing-masing wilayahnya. Tinggal bagaimana mensertifikasi SDM. Dengan sertifikasi makin jelas merekomisi. Nantinya SDM di desa wisata untuk diakui legalitasnya di mata negara dan bisa bersaing di tingkat global,” katanya.

Hery Priyono