blank
Polisi menemukan mercon yang belum meledak, hari ini (Jumat 12/4). Foto: eko

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Balon udara yang digantungi puluhan petasan atau mercon jatuh di atap rumah Heri Prayoga (42) warga Dusun Wonotigo, Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, hari ini (Jumat, 12/4/24) sekitar pukul 08.00. Ketika menghantam genting rumah, puluhan petasan yang digantung di balon udara meledak.

“Saya sedang membangunkan anak saya dari tidur, sekitar jam delapan. Tiba-tiba terdengar suara letusan sangat keras,” tutur Sri Wardati (36) istri pemilik rumah.

Menurut perkiraan dia, terdengar suara ledakan mercon 20 kali lebih. “Mercon yang belum bunyi, meledak di atas rumah,” tuturnya.

Kapolsek Borobudur, Polresta Magelang, AKP Marsodik, memimpin penanganan kejadian itu. Dia hadir bersama sejumlah anggotanya. Tentang penjelasan lebih rinci, termasuk petasan yang masih tersisa di atas atap rumah, dia menunggu penanganan Tim Inafis Polresta Magelang.

Terkait hal itu dia mengimbau masyarakat, jangan sekali-sekali menerbangkan balon udara. Selain melanggar hukum, kalau sampai jatuh seperti itu merugikan orang lain.

blank
Polisi menunjuk atap tempat jatuhnya balon udara, hari ini (Jumat 12/4). Foto: eko

“Polisi sudah sering mengimbau, jangan bermain petasan maupun balon udara. Sebab kalau sampai jatuh ke rumah warga sangat merugikan,” tandasnya.

Hasil penyelidikan dari anggota Polsek, ditemukan kertas bekas ledakan mercon yang ada alamatnya Baturono, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. “Tentang kertasnya sudah dijual ke tukang loak atau rongsok akan dilakukan penyelidikan,” jelasnya.

Rumah Heri Prayogo itu dihuni empat jiwa. Tidak terjadi luka pada penghuninya. Tetapi ratusan genting rumahnya remuk.

Balon udara yang jatuh itu diameter lubang bagian bawahnya sekitar dua meter. Lubang digunakan untuk memasukkan kepulan asap agar bisa menerbangkan balonnya. Ketinggian ukuran balon sekitar 10 meter.

“Kemungkinan tingginya sekitar 10 meter. Saya mendengar dentuman hebat. Sampai tanah ada getarannya,” tutur tetangga Heri, Susianto.

Tetangga lain, Sobirin, menuturkan, mercon yang belum meledak ada yang dibuat menggunakan bekas kaleng  tempat rokok. Tetapi yang masih ditemukan di atap, ada pula yang ukurannya tidak terlalu besar.

Eko Priyono