Agenda rutin MWCNU Tahunan dalam "Nyegat Lailatul Qodar" di Masjid Mantingan.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Momentum 10 akhir bulan Ramadhan menjadi momen spesial bagi kaum muslimin karena pada malam-malam tersebut diprediksi para ulama sebagai turunnya Lailatul Qadar, malam di mana kaum muslimin yang melakukan satu kebajikan sama nilainya dengan melakukan sebuah kebajikan selama seribu bulan atau setara dengan 83 tahun lebih. Demikian halnya Majelis Wakil Cabang (MWCNU) Tahunan yang memiliki agenda rutin setiap malam 25 Ramadhan sebagai malam riyadlah untuk menjemput datangnya Lailatul Qadar.

Jajaran pengurus MWCNU Tahunan.

Bertempat di masjid Astana Sultan Hadlirin Mantingan, acara ” Nyegat Lailatul Qadar” yang tahun ini dilaksanakan pada hari Kamis, (4/4/2024) dihadiri pengurus Ranting NU di wilayah Kecamatan Tahunan, Pengurus MWC NU Tahunan dan Badan Otonomnya, para Kiai baik dari jajaran struktural maupun non-struktural. Tampak hadir KH. Ali Masykur, Rois Syuriyah MWC NU Tahunan, KH. Misbahuddin, Ketua Tanfidziyah, KH. Ridwan Ihsan, Mustasyar, KH. Moh. Rusydi beserta jajaran pengurus MWC NU Tahunan.

Dari Banom NU tampak hadir Ircham Andy Yahya, Ketua PAC GP. Ansor beserta jajarannya, dari pengurus PAC IPNU, dan dari unsur Fatayat-Muslimat, serta ratusan jamaah yang memadati masjid masjid Astana Sultan Hadlirin Mantingan.

Jajaran PAC GP Ansor Tahunan.

Dalam sambutannya, KH. Misbahuddin menyampaikan terima kasih kepada jamaah ” Nyegat Lailatul Qadar.” yang telah hadir di masjid Astana Sultan Hadlirin untuk mengikuti serangkaian acara yang telah menjadi agenda tahunan seraya berharap mudah-mudahan doa dan amal sholeh yang dilakukan jamaah bertepatan dengan Lailatul Qadar sehingga nilainya setara dengan amalan seribu bulan.

” Alhamdulillah kita dapat melanjutkan tradisi baik yang dilaksanakan pengurus-pengurus MWC NU Tahunan sebelumnya bahwa setiap malam 25 Ramadhan diadakan acara” Nyegat Lailatul Qadar ” dan tampaknya jamaah yang hadir dari tahun ke tahun semakin meningkat. Terkait dengan pemilihan tanggal 25 Ramadhan itu hanya untuk memudahkan koordinasi dan ingatan saja, karena sejatinya yang tahu kapan turunnya Lailatul Qadar hanya Allah SWT.” Tutur Kiai Misbah, panggilan akrabnya.

Adapun rangkaian kegiatan ” Nyegat Lailatul Qadar” diawali dengan shalat tasbih yang diimami oleh KH. Ridlwan Ihsan, dilanjutkan dengan khotmil Qur’an bin nadhar yang dipimpin oleh K. Harun Mughni Al Hafizh, Ketua Jamiyatul Qurra Wal Huffad (JQH) MWC NU Tahunan. Sedangkan kegiatan istighosah dan tahlil dipimpin oleh KH. Moh. Rusydi dan KH. Masykur.

ua/Sub