blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan istri Ny Iin Windarti memberikan sambutan di Masjid Al-Mubarokah, Desa Kalitengah, Kecamatan Gombong, Minggu (31/3) malam.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyatakan, Pemkab setiap tahun selalu mengalokasikan anggaran untuk bantuan sosial keagamaan dengan jumlah cukup besar.

Bahkan nilai bantuan setiap tahun terus naik. Tahun 2024 ini bantuan sosial keagamaan dari Pemkab sebesar Rp 19.861.170.000, meningkat dari tahun lalu  Rp17,8 M.

Bupati menyampaikan hal tersebut usai Salat Tarawih dan Silaturahmi bersama Bupati dan jajaran Pimpinan OPD dengan masyarakat di Masjid Al-Mubarokah Desa Kalitengah, Kecamatan Gombong, Minggu (31/3) malam.

Bupati menuturkan, anggaran APBD harus dikelola dengan menerapkan sistem yang berkeadilan. Artinya, tidak hanya terfokus untuk pembangunan infrastruktur semata. Namun harus dibagi-bagi secara adil. Salah satunya untuk bantuan sosial keagamaan.

“Yang perlu kita pahami bahwa anggaran kita, APBD itu tidak hanya digunakan untuk infrastruktur. Membangun infrastruktur itu butuh biaya yang besar. Kalau itu diarahkan ke sana semua, maka yang lain tidak kebagian, jadi harus berkeadilan. Bagaimana pun kegiatan lain seperti sosial keagamaan juga harus kita perhatikan,”jelas Arif Sugiyanto.

blank
Bupati Arif Sugiyanto dan Ny Iin Windarti bersama jamaah Salat Tarawih Masjid Al-Mubarokah Desa Kalitengah, Kecamatan Gombong, Minggu (31/3) malam.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

Menurut Bupati, bantuan sosial keagamaan sebesar Rp19,8 M,  terdiri  dari beberapa kegiatan. Meliputi bantuan sosial uang untuk santri kurang mampu sebanyak 750 santri. Masing-masing santri selama satu tahun mendapat bantuan Rp 3 juta, atau total  Rp 2,25 M.

“Bantuan untuk para santri itu merupakan implementasi dari program Sibasuh (Santri Bapak Asuh) berupa beasiswa untuk mereka Rp 3 juta per tahun. Ini selalu kita berikan, tahun 2023 ada 666 santri, tahun 2024 ini naik menjadi 750 santri,”terang dia

Selain itu, Pemkab Kebumen juga memberikan bantuan untuk tempat-tempat ibadah dan organisasi kemasyarakatan dengan total sebesar Rp 15.36 M lebih. Kemudian pemberian bantuan insentif untuk guru-guru TPQ dan Madin sebanyak 3.740 orang dengan total anggaran sebesar Rp 2,24 M lebih.

“Sejak pertama kami menjabat di 2021 hingga tahun ini, kita terus memberikan dana insentif untuk para guru ngaji TPQ dan Madin sebanyak Rp 600 ribu, dan jumlah penerimanya pun terus bertambah, tahun ini sebanyak 3.740 orang. Alhamdulillah, meski sedikit tapi ini wujud perhatian kami di mana sebelumnya belum pernah ada,”tandas orang nomor satu di Kebumen itu didampingi Ny Iin Windarti.

Bupati berharap, bantuan sosial keagamaan ini bisa menambah kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan peran masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang berakhlak dengan adanya guru-guru ngaji, dan tempat-tempat ibadah yang layak.

Komper Wardopo