blank
Kegiatan rapat persiapan penyelenggaraan puncak peringatan Harganas ke-31 yang dilaksanakan Pemkot Semarang beserta BKKBN RI di Balai Kota Semarang, Kamis (28/3/2024). Foto: humas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kota Semarang akan kembali menjadi tuan rumah kegiatan Nasional oleh Pemerintah Pusat.

Setelah sukses menjadi tuan rumah Hari Anak Nasional di 2022 oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, kali ini Semarang ditunjuk menjadi tuan rumah Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tahun.

Harganas merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI di setiap kota di Indonesia.

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN RI, Nopian Andusti menyebut, Kota Semarang dipilih karena memenuhi dua pertimbangan penting.

“Yang pertama dari sisi Indeks Pembangunan Keluarga dengan tolak ukur ketentraman, kebahagiaan dan kemandirian masyarakatnya. Jadi kota Semarang ini sudah hampir 65,95 persen indeksnya dari skala 1-100. Sedangkan Nasional baru di angka 56 persen. Ini jauh lebih tinggi dari angka Nasional,” katanya dalam audiensi Pemkot Semarang dan BKKBN RI di Balai Kota Semarang, Kamis (28/3/2024).

Kedua, lanjut dia, pertimbangan lainnya yakni Pemerintah Kota Semarang berhasil menekan angka prevalensi stunting di tahun 2022. Tahun 2022 prevalensi stunting Kota Semarang turun di angka 10,40 persen. Angka ini jauh dibawah target standar Nasional 14 persen ini berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

“Ini apresiasi dan penghargaan pemerintah pusat kepada Kota Semarang yang sudah menorehkan prestasi luar biasa, bukan hanya dari sisi penurunan stuntingnya tapi juga mewujudkan kota yang tentram, bahagia dan mandiri,” kata Nopian.

Dengan dipilihnya Kota Semarang sebagai tuan rumah, Nopian berharap segala kesiapan baik dalam sarana prasarana serta infrastruktur bisa terpenuhi.

“Pemkot Semarang siap, provinsi juga siap, tinggal kita matangkan persiapannya. Tapi yang paling penting seperti disampaikan ibu Wali Kota bahwa kegiatan ini bukan hanya seremonial hari puncak dengan upacara saja. Tapi juga ada rangkaian kegiatan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Jawa Tengah. Dan gaungnya itu dari Semarang ke seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan bergerak cepat mempersiapkan kegiatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 yang merupakan agenda Nasional.

“Alhamdulillah Kota Semarang tahun lalu sukses menjadi tuan rumah Hari Anak Nasional dari Kemen PPPA. Tahun 2024 ini didapuk dan mendapatkan amanah dari BKKBN RI untuk menjadi tuan rumah Harganas ke-31,” ujar Mbak Ita, sapaannya.

“Rencananya, kegiatan Harganas akan berlangsung pada tanggal 31 Juni 2024. Meski demikian, Harganas itu sebenarnya jatuh pada tanggal 29 Juni, sehingga apakah nanti sesuai waktu atau mundur,” kata Ita.

Dulu keputusan diambil karena saat itu mendekati Pilkada di bulan September, namun hasil PKPU keluar November. Pihaknya akan mencoba komunikasi ke kepala BKKBN.

“Apalagi ada rencana kegiatan akan dihadiri Presiden. Harapannya beliau bisa rawuh, ini juga satu kebanggaan kota Semarang yang bisa menjadi tuan rumah kegiatan nasional,” tambahnya.

Menurut Mbak Ita, kegiatan Harganas kali ini perlu integrasi dan koordinasi dengan pemerintah pusat. Hal tersebut karena akan ada banyak kegiatan dalam rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional tersebut.

“Akan ada banyak kegiatan, berupa pameran, stand UMKM, hingga puncak kegiatan yang rencananya dihadiri Presiden RI Joko Widodo serta ada gala dinner,” jelasnya.

Tak sampai di situ, ada pula kegiatan lain seperti Rumah Pelita (Penanganan Stunting Lintas Sektor Bagi Baduta), Cempaka (Cegah Stunting Bersama Pengusaha di Kota Semarang), kegiatan untuk lanjut usia (Lansia) dan sebagainya.

“Sebelum puncak acara, akan ada kegiatan-kegiatan di beberapa kabupaten di Jawa Tengah. Setelah final dan diberikan gambaran dari Deputi dan Direktur BKKBN, kami akan menyusun layout. Hal ini mengingat dalam satu lokasi akan ada pameran, pekan dagang, dan pada puncaknya akan dihadiri oleh sekitar 10 ribu orang,” Sebut Mbak Ita.

Tentunya, lanjutnya, harus dilakukan kesiapan-kesiapan. Tak hanya di acara puncaknya tapi juga terkait ketersediaan hotel, transportasi, parkir, karena mengingat tamu yang hadir mencapai 10 ribu orang.

Hery Priyono