blank
Rais Syuriah PCNU Kabupaten Jepara saat memberikan bantuan kepada korban banjir.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Jajaran Nahdlatul Ulama Peduli Bencana (NU PB) Kabupaten Jepara menyerahkan bantuan 1000 paket sembako dan alat-alat kebersihan ke warga enam desa terdampak bencana banjir di Kota Ukir.

Enam desa itu yakni Desa Dorang Kecamatan Nalumsari, Desa Batukali Kecamatan Kalinyamatan, Desa Gerdu dan Kaliombo Kecamatan Kalinyamatan. Lalu Desa Sowan Kidul Kecamatan Kedung dan Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan (dijadwalkan 26 Maret 2024).

Penyerahan bantuan NU PB ini dipimpin langsung Rais Syuriah PCNU Jepara Kiai Khayatun Abdullah Hadziq, Ketua Tanfidziyah Kiai Charis Rohman, Ketua Posko NU PB H Zainuri Thoha dan elemen lainnya.

Meski dalam kondisi puasa, namun tiap hari secara bergiliran rombongan NU PB menyambangi desa terdampak bencana. Bantuan sembako untuk warga terdampak bencana, sedang alat-alat kebersihan diserahkan pengurus masjid, mushola, Madin TPQ dan madrasah yang areanya terendam banjir.

Ketua Posko NU PB H Zainuri Thoha mengatakan puasa Ramadhan menjadi momentum yang tepat untuk menguatkan rasa kepedulian dan semangat berbagi kepada sesama, terlebih warga terdampak bencana.

Oleh karena NU PB yang didukung penuh oleh PCNU Jepara beserta badan otonom, lembaga dan MWC serta ranting NU di bawahnya bergerak aktif dalam aksi peduli bencana di Kota Ukir.

“Selama sepekan ada 1000 warga terdampak bencana yang disasar bantuan dari NU PB. Kita prioritaskan penerima dari warga kurang mampu yang terdampak bencana banjir,” kata Zainuri Thoha di sela-sela penyerahan bantuan di Desa Sowan Kidul Kecamatan Kedung, Senin (25/4/2024).

Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara Kiai Charis Rohman menambahkan sebelum aksi penyerahan bantuan, tim NU PB terlebih dulu melakukan assessment di lokasi banjir. Langkah itu dilakukan agar upaya penanganan dan bantuan yang diserahkan lebih bermanfaat dan tepat sasaran.

Ia mencontohkan bantuan alat-alat kebersihan yang diberikan karena berdasar hasil assessment menunjukkan ada tempat publik seperti masjid, mushola, TPQ Madin dan madrasah yang selama beberapa hari ikut terendam banjir.

“Bantuan kita serahkan tidak hanya saat terjadi bencana tapi juga pascabencana. Ini juga agar bantuan tidak numpuk di satu titik bareng dengan bantuan dari berbagai pihak lainnya.”

“Hepara itu termasuk daerah rawan bencana, makanya NU PB akan selalu hadir saat bencana, tidak hanya saat banjir, tapi juga ketika ada kejadian tanah longsor, puting beliung dan lainnya,” tandasnya.

ua