blank
Proses evakuasi korbanyang tersambar kereta api Blambangan di jalur KM 38/2+3 Desa Latak, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. Foto: Dok Polsek Godong.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Seorang lelaki yang diduga mengidap gangguan jiwa tewas tersambar kereta api KA Blambangan Ekspres dengan Nomor KA 185 jurusan Ketapang Banyuwangi – Semarang Tawang dan di lintasan Desa Latak, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Sabtu pagi 23 Maret 2024.

Menurut keterangan, sekitar pukul 05.30 Sabtu pagi tadi, dua pekerja kontrol kereta api, Dipta dan Waryono, memeriksa jalur rel di km 38 antara Stasiun Karangjati – Stasiun Gubug.

Saat memeriksa jalur rel tersebut, Dipta mendapatkan informasi dari rekannya, Waryono, bahwa baru saja terjadi kecelakaan ada seseorang yang tertemper dengan kereta api di sekitar lokasi tersebut

Dipta menerangkan, saat itu dia bersama temannya memeriksa jalur rel kereta api. Dia memeriksa di bagian selatan yang masih berada di Desa Latak. Kemudian, temannya yang memeriksa jalur di bagian utara.

“Saat memeriksa jalur rel, teman saya memberitahukan bahwa mendapat laporan dari Pusdal Semarang bahwa ada orang tertabrak di km 38 dan saya diminta berhati-hati. Saya yang sedang jalan sambil memeriksa rel langsung berhenti ketika tahu korban tergeletak tidak jauh dari tempat saya berdiri,” jelas Dipta

Petugas itu langsung memberi tahu rekannya, Waryono. Keduanya langsung meyakini bahwa korban yang tergeletak di antara rel jalur hulu dan hilir adalah korban temperan dengan KA Blambangan Ekspres yang baru saja dilaporkan dari grup Whatsapp.

Waryono langsung memberikan laporan tersebut diteruskan ke petugas stasiun kereta api yang terdekat dengan lokasi kejadian. Hingga akhirnya petugas datang dan melaporkan ke perangkat desa setempat yang diteruskan ke Polsek Godong. Korban diketahui berinisial NH (31), warga Desa Latak, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. Dalam keterangannya, Kapolsek Godong, AKP Bambang Jumena mengatakan, korban keluar dari rumahnya pada pukul 00.00 WIB, Jumat 22 Maret 2024 tengah malam.

Pada Sabtu, 23 Maret 2024, masinis KA Bambagan Ekspres yang baru saja melewati jalur tersebut, melaporkan bahwa kereta yang dikemudikannya telah menabrak seseorang lewat grup Whatsapp KAI.

“Kemudian, petugas kontrol jalur KA mendapatkan informasi tersebut dan langsung melakukan pengecekan dan mereka menemukan korban sudah tergeletak di tengah antara jalur hulu dan hilir,” jelas AKP Bambang Jumena.

blank
Korban ditemukan kali pertama di antara jalur hilir dan hulu KM 38, jalur rel antara Stasiun Karangjati – Stasiun Gubug. Foto: Dok Polsek Godongf

Tim Inafis Polres Grobogan, unit Reskrim Polsek Godong dan tim medis Puskesmas Godong II langsung menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan terhadap jasad korban.

Pihak desa juga menghubungi orang tua korban untuk segera ke lokasi kejadian. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata benar korban adalah NH anak mereka.

Tidak Pernah Pulang

Kapolsek mengatakan, pihak keluarga menjelaskan, korban mengalami gangguan jiwa dan pernah tidak pulang ke rumah selama enam tahun. Hingga akhirnya, pihak keluarga mendapatkan informasi keberadaan korban di Kabupaten Kendal.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihak keluarga menemukan korban dan membawa kembali pulang ke Desa Latak, Kecamatan Godong. Di kampung halamannya, warga setempat mengenal korban sering berjalan-jalan keliling kampung.

Pihak keluarga menyatakan menerima kejadian tersebut dan menolak untuk dilakukan autopsi pada jasad korban. Setelah dilakukan olah TKP dan pemeriksaan, jasad korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman.

Tya Wiedya