blank
Dibimbing Guru Umi Pujihariati (kiri), para siswa dari Prodi Kuliner SMK Negeri 2 Ponorogo, Jatim, membuat aneka kue untuk menyambut Lebaran Idul Fitri 1445 H/2024.(Dok.SMK Negeri 2 Ponorogo)

PONOROGO (SUARABARU.ID) – Di Bulan Ramadan ini, tidak hanya baik untuk meningkatkan amalan dalam beribadah.Tapi juga menjadi momentum yang baik dalam membidik peluang bisnis.

Ini sebagaimana dilakukan para siswa SMK Negeri 2 Ponorogo, Jatim. Yang pada Bulan Ramadan ini pada sibuk membuat aneka kue, untuk menyambut perayaan Hari Lebaran Idul Fitri 1445 H/2024.

Produksi kue lebaran, dilakukan di bengkel dapur kuliner sekolah, oleh anak-anak yang mengambil jurusan kuliner. Mereka sibuk membuat beragam jenis kue, untuk menyambut perayaan Lebaran Idul Fitri 1445 H/2024 mendatang.

Pembuatan aneka kue lebaran, diarahkan oleh Guru Pembimbing dari Prodi Kuliner. Ketua Konsentrasi Keahlian Kuliner, Umi Pujihariati, menyatakan, kegiatan ini bertujuan untuk
mengembangkan minat kewirausahaan para siswa. ”Sebagai upaya menyiapkan generasi produktif, kompeten dan berkarakter,” jelasnya.

Kami, tambah Umi, ingin siswa tidak hanya menjadi pekerja industri atau melanjutkan studi ke jenjang Perguruan Tinggi. Tapi untuk menggapai masa depannya yang menjanjikan, para siswa diharapkan dapat juga menjadi wirausaha atau pembisnis yang sukses.

Untuk memproduksi kue lebaran, para siswa membuat bermacam kue kering. Jenisnya terdiri atas Cookies Coklat, Cookies Emping, Semprit Kanji Keju, dan Janhagel Jahe. Harga yang ditawarkan relatif terjangkau dalam bersaing di kancah perdagangan kue.

Pesanan

Seperti produksi kue jenis Cookies Emping ditawarkan Rp 51 ribu per toples dan Kue Coklat Kacang Mete harganya Rp 61 ribu per toples. Para siswa bersemangat membuat, karena pesanan telah datang dari berbagai pihak. Secara internal, pesanan datang dari para guru dan warga sekolah. Juga datang pula order dari sejumlah instansi, dan dari dunia usaha mitra SMK Negeri 2 Ponorogo.

Kepala SMK Negeri 2 Ponorogo, Farida Hanim Handayani, menyatakan, kegiatan ini menjadi salah satu cara untuk memotivasi siswa menjadi wirausaha. ”Agar mereka memiliki mimpi besar menjadi pembisinis yang sukses,” ujarnya.

Utamanya bagi para lulusan yang tidak bekerja di industri atau melanjutkan studi. Mereka memiliki peluang untuk menjadi wirausaha. Ini sinergi dengan slogan ”SMK Bisa.” Artinya, bisa melanjutkan studi, bisa bekerja atau bisa berwirausaha.

Siswa Nirmalauma dari Kelas XI-A2, mengungkapkan kebahagiannya bisa ikut serta dalam kegiatan tersebut. Karena, ujar Nirma, bisa belajar banyak hal. Mulai dari produksi kue, teknik pemanggangan, packing hingga strategi pemasaran. Ia berharap, setelah lulus nanti, bisa menjadi pengusaha di industri pastry.

Dengan semangat kewirausahaan, SMK Negeri 2 Ponorogo berupaya membuktikan bahwa Bulan Ramadan bukan hanya waktu untuk beribadah, tapi juga merupakan momen yang tepat bagi para siswa untuk berlatih mengembangkan potensi diri, dalam upaya meraih kesuksesan dalam berwirausaha.
Bambang Pur