GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Banjir masih melanda kota Purwodadi, Kabupaten Grobogan sampai Sabtu, 16 Maret hari ini. Berbagai ruas jalan masih tergenang air cukup tinggi.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Endang Sulistyoningsih melalui Kasi Kedaruratan, Masrikan mengatakan, banjir masih terjadi di hampir seluruh wilayah Kota Purwodadi. Misalnya di Jalan DI Panjaitan hingga Jalan Hayam Wuruk.
Masrikan mengatakan, kondisi jalan dari depan RSUD dr Soedjati Purwodadi hingga Tugu Patung Ganesha masih tinggi. Genangan antara 10-45 sentimeter. Genangan tertinggi di sebelah utara perempatan Glugu.
:Bagi pengguna jalan yang menuju ke RSUD dr Soedjati Purwodadi dengan kendaraan mobil masih dapat dilalui, tetapi ketinggiannya masih tinggi,” ujar Masrikan.
Kendaraan Mogok
Kondisi yang sama terlihat di perempatan RS Panti Rahayu Yakkum Purwodadi. Genangan air di ruas jalan tersebut masih tinggi. Beberapa pengendara sepeda motor yang nekat melintasi jalur tersebut harus banyak mengalami mesinnya mati dan mogok.
Mereka mendorong kendaraannya hingga sampai ke tempat yang tidak ada genangan air. Mereka mencoba untuk menyalakan kendaraannya, namun tidak bisa.
“Tadi dari barat mau ke bank ambil uang buat beli kebutuhan. Ternyata masih tinggi. Sepeda motor saya akhirnya mogok. Dinyalakan tidak bisa. Akhirnya ya bagaimana lagi, bengkel juga ndak ada yang buka,” ujar Ridwan, warga Purwodadi.
Rezeki Tukang Becak
Salah satu angkutan tradisional yang mulai ditinggalkan yakni becak. Angkutan ini menjadi penyelamat bagi masyarakat yang terdampak banjir dan hendak keluar dari rumah untuk keperluan, seperti ke RS, tempat pengungsian, apotek, warung makan dan sebagainya.
Ahmad, tukang becak yang kerap mangkal di Pasar Induk Purwodadi menerjang banjir demi mengantar penumpangnya. Meskipun harus mengayuh dan melawan arus air yang tinggi, Ahmad mengaku senang akhirnya becaknya laku.
“Kalau tidak banjir jarang dapat penumpang. Ini sudah tiga hari banjir. Saya banyak mengantar penumpang. Ada yang mengungsikan mereka, ada yang minta diantar ke Rumah Sakit, ada yang minta diantar ke rumah saudaranya, ada yang minta diantar ke minimarket. Alhamdulilah, berkah buat keluarga,” ujar Ahmad.
Dalam sehari, Ahmad bisa meraup pendapatan mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 800 ribu per hari. Dirinya berharap uang itu bisa cukup untuk keluarganya. Sementara itu, banyak warga yang sudah mulai terserang penyakit, seperti demam, flu, batuk, pilek dan gatal-gatal. Seperti yang dialami Ayu, warga Kota Purwodadi. Hujan hampir sepekan dan ditambah banjir di Kota Purwodadi, menyebabkan ia dan keluarganya turut terdampak.
“Anak saya yang kecil sudah mulai demam, karena mau berobat juga aksesnya kena banjir semua, untungnya masih stok obat-obatan dan vitamin,” jelas Ayu.
Untuk mencegah penyakit di tengah banjir ini, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan dr Slamet Widodo, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr Djatmiko MAP meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga daya tahan tubuh dengan cara menjaga asupan makan yang cukup. “Jika memang ada stok vitamin, bisa dikonsumsi supaya tercegah dari penyakit,” imbau dr Djatmiko.
Tya Wied