JEPARA (SUARABARU.ID) – Tim Gerakan Literasi Sekolah (GLITERS) dari SMA Negeri 1 Donorojo untuk pertama kalinya mengadakan Pelatihan Jurnalistik bagi para siswa pada hari Kamis (07/03/2024). Acara ini terselenggara sesuai arahan Kepala Sekolah Puji Ningrum S.Pd., M.Pd., yang baru saja dilantik sebagai Kepala Sekolah pada Juli lalu.
Pelatihan diikuti oleh 40 siswa pilihan dari tiap kelas, pengurus OSIS, Tim redaksi mading sekolah serta Duta Literasi Sekolah.
Menurut Puji Ningrum, saat ini kemampuan dalam jurnalistik sangat dibutuhkan, tidak hanya dalam pembelajaran tetapi juga dapat mengembangkan portofolio yang nantinya dapat menambah nilai untuk mendaftar ke perguruan tinggi dan bahkan saat mendaftar pekerjaan.
Pelatihan Jurnalistik ini diharapkan dapat membangun semangat siswa-siswi SMA Negeri 1 Donorojo untuk mencintai tulisan dan senantiasa berliterasi.
”Tidak semua orang bisa menulis. Disini kalian akan belajar bagaimana cara menghasilkan karya tulis yang berkualitas. Karena dari menulis kalian dapat memperkaya khazanah berbahasa, khazanah kosa kata, melatih cara berpikir yang lebih komprehensif dan kreatif yang nantinya akan membuat kalian mendapatkan nilai plus dari teman lainnya. Agar bisa menulis maka berlatihlah terus menerus, tahap demi tahap”. ujar Puji Ningrum.
Sementara Agus Sukamto, S.Pd.Si., ketua Tim Gerakan Literasi Sekolah (GLITERS) menyampaikan bahwa pelatihan ini dilakukan agar siswa – siswi SMA N 1 Donorojo dapat menggugah semangat menulis dan memberdayakan literasi serta mengenalkan kompetensi dalam dunia jurnalistik atau kepenulisan.
Menghadirkan Indria Mustika aktivis literasi di Jepara, 40 siswa yang diseleksi dari 900 orang di kelas sepuluh dan sebelas dikenalkan dengan strutur penulisan 5W +1H, kemudian mereka langsung praktik dengan menulis 8 rubrik utama mading untuk melatih kemampuan menulis.
Menurut Indria Mustika, kemampuan literasi itu sangat penting dan sangat dibutuhkan dimanapun, sampai kapanpun. Dari menulis jejak digital kalian dapat ditemukan, dan portofolio kalian dapat dibanggakan.
Indria juga menegaskan dengan kemampuan jurnalistik pintu pekerjaan akan senantiasa terbuka lebar, terlebih saat ini ada banyak sekali freelance untuk menulis yang tidak memiliki batasan usia sehingga bisa kalian manfaatkan untuk ladang berkarya
Dalam paparannya Indria menyampaikan menulis dapat melatih logika berpikir yang runtut, kreativitas siswa dalam memilih diksi, meningkatkan rasa percaya diri dan bertanggung jawab terhadap apa yang disampaikan dalam tulisan.
Amaliyatul Hidayah Rofiq seorang penggiat literasi dan budaya Jepara juga turut hadir untuk memberikan motivasi untuk tetap menulis dan berkarya.
Memberikan motivasi sekaligus tips untuk aktif menentukan tujuan dalam hidup.
“Ada dua macamnya cita-cita, short term goals dan long term goals,” tegasnya.
Amaliya meminta siswa untuk menuliskan short and long term goals nya diselembar kertas dan menempelkannya di dinding kamar sebagai motivasi.
Aktivis organisasi mahasiswa di universitas Stikubank itu juga memaparkan bahwa alur cita-cita bisa diraih dengan memenuhi 4 unsur utama, yaitu decision (keputusan/pilihan), action (aksi/ usaha), pray (doa dari orang tua, guru ataupun mentor) dan tawakal (berserah pada Tuhan).
“Trial and error juga harus ada dikisah perjalanan kita, karena dengan trial kita bisa tau dimana potensi kita, adanya error kita bisa tahu bagian mana dari kita yang harus diperbaiki” tegas Liya.
”Menulislah untuk memetakan cita-cita adik-adik di masa depan, dari menulis menjadi dorongan semangat untuk menjadikan mimpi itu jadi nyata.” ujar Amaliya yang juga Presiden BEM Unisbank Semarang.
Chayla dan Aldo sebagai Duta Literasi Sekolah juga turut menghadiri pelatihan jurnalistik dengan harapan budaya literasi lebih aktif dilakukan oleh siswa di SMA.
Hadepe-Amaliya