blank
Peserta Workshop Kerja Sama Pengelolaan Jurnal Ilmiah yang digelar  FISIP Unisri Surakarta dan melibatkan 12 perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia  berfoto bersama di sela-sela kegiatan, (28/2/24). Foto: Unisri

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Slamet Riyadi / FISIP Unisri Surakarta menggelar Workshop Kerja Sama Pengelolaan Jurnal Ilmiah.

Kegiatan yang melibatkan 12 perguruan tinggi (PT) dari berbagai daerah di Indonesia , dibuka Rektor Unisri Surakarta Prof Dr Sutoyo dan berlangsung di kampus setempat, Rabu (28/2/2024).

Ketua panitia Workshop Kerja Sama Pengelolaan Jurnal Ilmiah Dr Purbayakti Kusuma Wijayanto mengatakan, kemitraan dan kerja sama pengelolaan Jurnal yang melibatkan 12 perguruan tinggi itu menjadi bukti inisiatif aktif FISIP Unisri.

Inisiatif aktif itu bertujuan untuk meningkatkan level jurnal ilmiah program studi Administrasi Negara, Komunikasi, dan Hubungan Internasional. “Inisiatif FISIP Unisri ini untuk berperan aktif di kancah nasional,” kata Purbayakti.

Sementara itu Dekan FISIP Unisri Dr Suwardi, dalam sambutannya  ketika membuka workshop  mengatakan, kegiatan yang digelar dalam rangka mengakselerasi agar jurnal yang dikelola Unisri maupun di perguruan tinggi lainnya itu status akreditasinya bisa meningkat.

blank
Suasana pembukaan Workshop Kerja Sama Pengelolaan Jurnal Ilmiah  FISIP Unisri Surakarta yang melibatkan 12 perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia, (28/2/24). Foto: Unisri

Dari yang sebelumnya masih kurang tertata pengelolaannya menjadi lebih tertata dan lebih baik. Dari yang sebelumnya belum terakreditasi, setelah workshop ditargetkan terakreditasi, maksimal satu tahun ke depan.

Untuk bisa menaikkan status jurnal, dibutuhkan kerja keras dalam pengelolaan jurnal. Karena itu dibutuhkan kerja sama. Khususnya,1. Pertukaran artikel antar perguruan tinggi atau pengelola jurnal. Artikel yang diterbitkan salah satu jurnal bisa diterbitkan di jurnal lain/mitra.2. Pertukaran redaksi, nanti bisa diatur dalam kesepakatan siapa yang bisa menjadi redaksi. 3. Pertukaran reviewer. 4. Perlunya kerja sama sitasi.

“Kalau kerja sama berlangsung dengan baik, ada komitmen yang sama dari peserta workshop, kami yakin jurnal kita akan segera naik akreditasinya,” kata Suwardi.

Kegiatan ini, menurut Suwardi, menghadirkan dua relawan jurnal Indonesia sebagai narasumber. Yakni, Indrawati, pengelola jurnal di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta dan Komang Jaka Ferdian, pengelola jurnal, Universitas Bangka Belitung.

Bagus Adji