Kondisi banjir yang merendam Jalan Raya Karanganyar, Demak-Kudus, depan Masjid Karanganyar-Demak, yang menyebabkan kemacetan hingga hari Jum'at (09/02/2024). Foto Tangkapan Layar Video

DEMAK (SUARABARU.ID) – Akibat dari tanggul sungai di beberapa tempat jebol, sebanyak 30 desa dan 7 kecamatan di Kabupaten Demak mengalami kebanjiran terendam air hingga Jumat (09/02/2024).

Kejadian tersebut mengakibatkan lebih kurang 951 hektar lahan pertanian terendam air dan berdampak terhadap penduduk sebanyak 16.389 KK dan 63.465 Jiwa yang menempati wilayah di tujuh kecamatan yang terendam air.

Hal itu diungkapkan Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Drs M Agus Nugroho LP, dalam laporan hasil Asesment data banjir di wilayah Kabupaten Demak, yang di-update per hari Kamis malam pukul 22.00 WIB (08/02/2024).

“Tujuh kecamatan di Kabupaten Demak yang terendam air adalah Kecamatan Karangawen, Kecamatan Kebonagun, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Gajah, Kecamatan Dempet dan Kecamatan Karanganyar,” jelas Agus Nugroho dalam laporan tersebut.

Sedangkan titik-titik tanggul yang jebol, lanjutnya, yaitu ada di tanggul sungai yang berada di Dusun Mangun Desa Rejosari Kecamatan Karangawen, tanggul sungai Cabean, Dusun Ngemplik Desa Sidorejo, tanggul Sungai Tuntang sebelah kanan yang berada di RT 01 RW 02 Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung.

Kemudian tanggul Kali Tuntang Desa Kalianyar dan Desa Tlogodowo Kecamatan Wonosalam, tanggul sungai Jaratun yang berada RT 02 RW 01 Desa Tambirejo Kecamatan Gajah, tanggul di Dk Dampak Luwuk Desa Sidomulyo, Kecamatan Dempet, tanggul Sungai wulan lambung kiri dukuh norowito jebol di dua titik.

Kondisi jalan yang terendam air di depan Masjid Karanganyar-Demak, yang digunakan untuk mainan air anak-anak sekitar dan sebagian ruas jalan mengalami kemacetan panjag hingga hari Jumat (09/02/2024). Foto Tangkapan Layar Video

“Total wilayah yang terdampak ada 7 Kecamatan, 30 Desa, 16.389 KK, 63.465 Jiwa dan lebih kurang ada 951 hektar lahan pertanian yang terendam. Dan pengungsi ada berjumlah 8.179 Jiwa,” terang Agus.

Dikatakan pula oleh Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak dalam laporannya, jumlah pengungsi sebanyak 8.170 jiwa tersebut mengungsi di beberapa tempat, yaitu di Masjid Al Ikhlas RT 01 RW 05 Dk. Cabean, Balai Desa Tlogodowo, Mushola Al Furqon, Mushola Al Ikhlas, Masjid, MTS Karangrowo, Balai Desa Kedungwaru Lor, Balai Desa Ketanjung dan Undaan Kidul.

Sedang untuk langkah-langkah penanganan evakuasi, BPBD Kabupaten Demak berkolaborasi atau bekerjasama dengan BPBD Provinsi Jateng, BPBD Kudus, BPBD Jepara, BPBD Kota Salatiga, BPBD Kab. Purwodadi, BPBD Kab. Rembang, BPBD Kab. Blora, BPBD Kota Semarang dan BPBD Solo Raya.

“Untuk kebutuhan mendesak bagi pengungsi saat ini adalah pendirian dapur umum, logistik atau makanan siap saji, zak, bambu, tikar dan selimut, obat-obatan dan alat berat,” pungkas Agus Nugroho.

Absa