Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie dan Ketua DPRD Kudus Masan saat meninjau perbaikan darurat tanggul kritis sungai Wulan. Foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Pj Bupati Kudus M Hasan Chabibie bersama Ketua DPRD Kudus H Masan kompak memantau langsung perbaikan darurat tanggul kritis sungai Wulan. Upaya tersebut dilakukan untuk antisipasi bencana banjir mengingat debit Sungai Wulan hingga Rabu (7/1) siang terus meninggi.

Dalam kesempatan tersebut, Masan dan Hasan Chabibie bertemu di lokasi perbaikan tanggul di Desa Undaan Tengah gang 11. Masan yang merupakan warga Undaan, sedari pagi sudah melakukan pemantauan perbaikan di sejumlah titik tanggul yang dilakukan warga setempat.SSementara Hasan Chabibie datang ke lokasi setelah sebelumnya memantau situasi Bendung Wilalung.

Saat bertemu di lapangan, keduanya pun langsung berbincang terkait upaya pencegahan bencana banjir. Keduanya juga mendiskusikan langkah-langkah strategis untuk menangani tanggul-tanggul kritis.

Kepada awak media, Pj Bupati Hasan Chabibie memberikan apresiasi kepada warga Undaan yang telah bekerja bakti memperbaiki tanggul secara darurat dengan menggunakan karung tanah.

“Ini merupakan ikhtiyar untuk meminimalisir resiko agar tidak terjadi rembesan atau situasi yang tidak diinginkan. Karena Undaan adalah lumbung pangan utama di Kabupaten Kudus,”katanya.

Pj Bupati mengatakan informasi yang diterima ada 20 titik tanggul yang perlu perhatian. Namun, yang kondisinya benar-benar kritis ada sebanyak 6 tanggul.

Terkait upaya penanganan, kata Hasan, tentunya harus berkoordinasi dengan PUPR dan BBWS. Karena secara kewenangan, tanggul sungai Wulan merupakan kewenangan dari BBWS.

“Yang terpenting para Kades, Camat dan semua pihak untuk terus melakukan pemantauan. Karena ini hitungannya bukan hari lagi, tapi sudah jam bahkan menit,”paparnya.

Senada, Ketua DPRD Kudus H Masan mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BBWS untuk peninggian tanggul sungai Wulan. Karena pada tahun ini sebenarnya proyek normalisasi sungai Wulan bakal dilaksanakan hanya saja akan dimulai dari dekat laut (hilir).

“Nah, kami sudah berkoordinasi agar tanggul yang ada di Undaan ini bisa ditinggikan karena situasi seperti ini setiap tahun selalu terjadi,”ujarnya.

Lebih lanjut, kata Masan, jika memang diperlukan, Pemerintah Desa juga bisa melakukan perbaikan tanggul dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari Pendapatan Asli Desa.

“Intinya, kami sudah berupaya semaksimal mungkin agar tanggul kritis ini bisa segera diperbaiki. Jika tidak, tentu akan sangat mengkhawatirkan karena jebolnya tanggul bisa berdampak pada seluruh desa di Kecamatan Undaan,”paparnya.

Selain pemukiman penduduk, ada sekitar 5000 hektar lebih areal persawahan di Kecamatan Undaan yang bisa terancam jika tanggul jebol. Dan hal tersebut sangat mengkhawatirkan karena Undaan adalah lumbung pangan di Kudus.

Dalam kesempatan tersebut, Masan juga membantu 3000 karung plastik untuk meninggikan tanggul secara darurat. Apalagi saat ini ketinggian air sudah mencapai bibir tanggul.

Ali Bustomi