KUDUS (SUARABARU.ID) – Ketua DPRD Kudus H Masan memerintahkan Dinas PUPR untuk mengambil langkah darurat untuk menangani tanggul kritis sungai Wulan yang berada di Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan.
Kondisi tanggul mengalami sliding dan membahayakan hampir seluruh desa di wilayah Kecamatan Undaan mengingat debit air di sungai Wulan saat ini cukup tinggi.
“Saya minta Dinas PUPR mengambil langkah darurat untuk menutup tanggul ini dengan terpal agar tidak semakin tergerus oleh air hujan atau air sungai Wulan,”kata Masan saat meninjau kondisi tanggul, Selasa (6/1).
Masan juga menyebutkan, kondisi tanggul yang berada persis di pintu air Desa Undaan Lor tersebut memang butuh penanganan cepat. Bangunan pintu air tersebut juga berusia cukup tua karena dibangun pada tahun 1957.
Padahal pintu air tersebut merupakan bangunan vital sebagai pengendali air sungai Wulan untuk mengatasi banjir maupun sebagai sarana pengairan areal pertanian.
“Pintu air inu mempunyai fungsi yang vital yakni menahan banjir sekaligus juga untuk pengairan areal persawahan,”paparnya.
Oleh karena itu, kata Masan, pihaknya meminta Dinas PUPR segera berkoordinasi dengan BBWS untuk perbaikan pintu air tersebut secara permanen agar sliding tanggul seperti saat ini tidak terjadi lagi.
“Kalau sampai jebol, tentu sangat mengkhawatirkan karena tidak hanya areal pertanian yang tergenang tapi juga pemukiman di semua desa di wilayah Kecamatan Undaan akan tergenang,”paparnya.
Sementara, Kepala Dinas PUPR Kudus, Arief Budi Siswanto mengatakan perbaikan permanen sudah dikoordinasikan dengan BBWS.
“Tentunya perbaikan permanen baru bisa dilakukan saat kondisi air sungai Wulan sudah turun. Saat ini yang mungkin dilakukan hanya mencegah agar tanggul tidak semakin longsor yakni dengan menutup dengan terpal,”paparnya.
Arief menyatakan saat ini kondisi sungai Wulan pada Selasa (6/2) pagi sudah berstatus Siaga banjir mengingat elevasi air di Bendung Klambu sudah mencapai 886 meter kubik per detik..
Ali Bustomi