SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pentingnya pelibatan masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan di bidang agama, menjadi perhatian serius Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas. Dia menyebut, pelaksanaan program Kemenag 2024 agar tidak hanya melibatkan satuan kerja, tetapi juga menguatkan pelibatan stakeholders.
Hal itu seperti yang disampaikan Gus Men, panggilan akrabnya, saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama 2024 dengan tema ‘Transformasi Kementerian Agama Menuju Indonesia Emas 2045, di Hotel Gumaya, Semarang, Senin (5/2/2024).
Rakernas diikuti 290 peserta yang hadir secara luring di Semarang. Selain itu, ada 10.024 satuan kerja (satker) yang mengikuti pembukaan secara daring. Mereka adalah para Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota, Kepala Balai/Loka Diklat, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT), Kepala Madrasah, serta Kepala Kantor Urusan Agama (KUA).
BACA JUGA: Dilaporkan Anak Kandung, Seorang Kakek Meringkuk di Tahanan
”Pelibatan umat penting, agar pelaksanaan program lebih efektif, bermanfaat, dan tepat sasaran. Pembangunan bidang agama bukan semata tugas pemerintah, tapi juga masyarakat luas,” kata Gus Men.
Dia kemudian mencontohkan aspek peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan. Menag misalnya, meminta agar para pengelola Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) swasta, tidak hanya negeri, diajak duduk bersama untuk merumuskan langkah dan program strategis memajukan pendidikan.
”Konsolidasi PTKI negeri dan swasta sangat penting, untuk mendiskusikan bersama upaya peningkatan kualitas pendidikan,” pinta dia.
BACA JUGA: USM Juara Umum Pencak Silat Piala Dandim Kendal
Konsolidasi juga bisa dilakukan Kemenag dengan lembaga-lembaga keagamaan, dalam rangka meningkatkan kualitas kerukunan. Menag sendiri mengapresiasi adanya kenaikan indeks kerukunan umat beragama dalam tiga tahun terakhir, yaitu 67,46 (2021), 72,39 (2022), dan 76,02 (2023). Ada tiga dimensi yang dipotret, yaitu toleransi (74,47), kesetaraan (77,61), dan kerja sama (76,00)
”Meski terus naik, saya yakin peningkatan kualitas kerukunan akan lebih cepat jika upayanya dilakukan dengan penguatan pelibatan masyarakat. ”Publik bisa memberi masukan berdasarkan yang mereka alami, dan pasti akan merasakan hasilnya. Semakin banyak yang terlibat, pelaksanaan kerja juga akan lebih ringan. Tahun ini diharapkan mulai digagas pelibatan umat secara luas,” lanjutnya.
Menag juga menegaskan, Rakernas 2024 dilakukan secara berbeda. Ada 15 klaster yang telah disiapkan, dan masing-masing harus ‘Sorogan’, memaparkan rencana program kepada Menag.
BACA JUGA: Bupati Grobogan Ingatkan Kades Harus Netral dalam Pemilu
Sebanyak 15 klaster itu terdiri dari 11 klaster Eselon I, klaster Biro Kepegawaian, klaster Biro Ortala, klaster Kanwil Kemenag Provinsi, dan klaster pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).
”Pola ‘Sorogan’ kita terapkan, agar lebih fokus. Saya ingin semua dapat bekerja memberikan pelayanan terbaik kepada umat beragama. Kita akan satu persatu mendiskusikan apa yang akan dilakukan di 2024. Hasilnya dituangkan dalam pakta integritas. Ada reward and punishment ketercapaian pelaksanaan program,” terangnya lagi.
Gus Men berharap, melalui presentasi secara langsung di masing-masing Satker dalam Rakernas ini, akan menjadikan rumusan program menjadi lebih baik, dan dapat dilaksanakan. Gus Men tidak mau Rakernas hanya sekadar menjadi forum pertemuan, dan hasilnya tidak bisa jadi pegangan untuk dijalankan.
”Saya ingin kali ini kita betul-betul serius dalam Rakernas. Karena saya ingin agar legacy yang kita tinggalkan di Kementerian Agama ini, benar-benar bisa dirasakan publik. Baik dalam hal layanan keagamaan maupun pendidikan keagamaan,” tegasnya.
Riyan